TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan jemaah First Travel mendatangi Criss Center Bareskrim, Selasa (22/8/2017).
Jemaah korban gagal berangkat First Travel masih berkeyakinan melalui Crisis Center kejelasan nasib, diberangkatkan atau refund akan jelas.
Namun, petugas menegaskan Crisis Center yang dibentuk, bertujuan mendata jemaah dan mempermudah pengembalian dokumen.
Petugas mengatakan jemaah korban First Travel tidak perlu berbondong-bondong datang ke Crisis Center, cukup mengirimkan data via email, maka proses lebih mudah.
Data yang disampaikan Bareskrim Polri hingga Senin (21/8/2017) ada lebih 5000 aduan jemaah baik yang datang langsung maupun via email.(*)