TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla secara resmi membuka Kongres Pertama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2018).
Kongres AMSI juga dihadiri oleh puluhan pemimpin redaksi media massa serta pemilik media massa dari berbagai wilayah di Indonesia.
Kongres kali ini juga mengambil tema, Menuju Media Siber Profesional, Kredible dan Independent.
Mengenakan batik berwarna silver, Wapres Jusuf Kalla hadir sekitar pukul 10.00 WIB.
Dalam sambutannya, Jusuf Kalla menjelaskan sedikit tentang kemajuan teknologi dijaman sekarang ini.
"Teknologi informasi bergerak sangat cepat sekarang, dulu sistem informasi masih dengan surat, sampai tahun pada tahun 80an, lalu muncul telegram, lalu muncul fax yang bisa munculkam gambar, lalu muncul internet yang digunakan semua orang, semua itu adalah perkembangan yang terjadi," ucap Jusuf Kalla dalam sambutannya di depan para Peserta Kongres ASMI.
Jusuf Kalla pun menyinggung soal kecepatan menjadi hal yang utama dalan penyebaran berita disaat ini.
Tak ayal, menurut Jusuf Kalla, hal tersebut kadang membuat isi berita menjadi bermacam-macam.
"Jadi bukan konten berita yang penting, tetapi kecepatan yang lebih penting dari beritanya sehingga timbul bermacam-macam isi," tambah Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla menyambut positif terbentuknya AMSI ditengah maraknya berita fakenews atau hoax di masyarakat.
Ia menilai, AMSI sebagai asosiasi yang memberitakan informasi secara objektif, netral dan benar.
"Saya menghargai terbentuknya asosisi (AMSI) karena bagimana kita menerima informasi akan tatapi mempunyai objektifitas, netralitas dan yang benar," tambahnya.
Usai sambutan, Jusuf Kalla didampingi oleh Ketua Presidium, Wenseslaus Manggut (CEO Kapanlagi/Pemred Merdeka.com) serta Sekjen Presidium, Maryadi menekan layar sentuh sebagai tanda dibukannya kongres pertama AMSI.
Seperti diketahui, AMSI dibentuk oleh 26 pemimpin redaksi media digital yang concern terhadap konten yang akurat, berimbang, tidak berniat buruk dan dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan UU Pers, kode etik jurnalistik dan pedoman media siber.
Kepengurusan AMSI sementara ini dibentuk dalam wadah Dewan Presidium dengan komposisi Ketua Umum Wenseslaus Manggut, Sekretaris Jenderal Maryadi dan Bendahara Umum Ismoko Widjaya.
AMSI ini juga dapat menjadi tempat untuk diskusi dan mempererat relasi antar industri media, dan stakeholder lainnya. Juga untuk mendorong jurnalisme siber yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Setelah terbentuk, AMSI akan menjadi stakeholder Dewan Pers bersama dengan organisasi media yang sudah ada seperti Serikat Penerbitan Pers (SPS), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), dan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI).
Saat ini anggota AMSI sudah mencapai 300 media online dan sudah ada perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia.(*)