Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan jika pihaknya telah menerima dukungan penuh dari sejumlah tokoh penting di tubuh internal partai Golkar.
Dukungan dari Presiden ke-3 RI BJ Habibie kepada Doli cs setelah melakukan pertemuan sore tadi melengkapi dukungan tokoh berpengaruh di dalam partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Iya, Pak Habibie sudah menyatakan dukungan penuhnya kepada GMPG terkait Gerakan Golkar Bersih. Dengan ini bertambah lagi dukungan pada GMPG. Pak Akbar (Tanjung) dan Ibu Titiek (Soeharto) juga sudah menyatakan dukungannya ke kami," ujar Doli di kediaman Habibie, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (28/8/2017).
Baca: Mendagri: Masa Mau Mandi di Pantai Ancol Harus Bayar
Tiga nama tadi merupakan tokoh penting dalam internal Golkar.
Akbar Tanjung dan BJ Habibie diketahui merupakan anggota Dewan Kehormatan Partai Golkar bersama dengan Jusuf Kalla.
Habibie menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan tersebut.
Baca: Tidak Hanya Kopi, Pemerintah juga Berencana Tukar Sukhoi dengan Biskuit dan Furniture
Sementara Titiek Soeharto merupakan anak dari Presiden ke-2 RI Soeharto sekaligus pimpinan Golkar terdahulu.
"Dukungan beliau-beliau ini sangat berarti ya bagi kami. Karena suara mereka ini kan valuable. Mereka yang didengar dan dipercaya rakyat serta anggota partai," ujar Mirwan Bz Vauly, salah satu anggota GMPG.
Lebih lanjut, Doli menyatakan jika dukungan Habibie membuat dirinya dan rekan-rekannya kembali bersemangat untuk terus mengupayakan Gerakan Golkar Bersih.
Disinggung apakah dukungan tokoh-tokoh tadi menguatkan posisi GMPG di partai Golkar, Doli enggan menjawab.
"Kami nggak ke arah sana kok (ngomongnya). Kami cuma cari dukungan untuk merubah Golkar ke area yang lebih baik. Tujuan kami tidak berubah, meningkatkan elektabilitas partai di mata masyarakat dengan menggeser Golkar Hitam," pungkas Doli.
Diberitakan, Golkar Hitam adalah sebutan dari GMPG bagi para kader dan anggota partai Golkar yang tidak bersih dari tindak penyimpangan hukum, korupsi, hingga narkoba .