TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginformasikan bahwa Tim Penindakan KPK telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di tiga kota, termasuk Kota Tegal, Jawa Tengah terkait kasus digaan korusi yang melibatkan pejabat Pemerintah Kota Tegal.
"Kami konfirmasikan, benar ada kegiatan OTT yang dilakukan hari ini oleh tim. Dilakukan dalam satu rangkaian di tiga kota, yakni Kota Tegal, Balikpapan, dan Jakarta," kata Juru Bicara KPKFebri Diansyah di gedung KPK, Jakarta, Selasa malam.
Dari kegiatan OTT itu, kata Febri, KPK menangkap lima orang. Kelimanya disebut Febri sedang dalam proses dibawa ke Gedung KPK, Jakarta untuk pemeriksaan lanjut.
"Kami amankan terkait indikasi transaksi oleh penyelenggara negara dan juga unsur swasta," kata Febri.
Namun, Febri belum bisa membeberkan para penyelenggara negara yang ditangkap dalam OTT tersebut.
"Nama dan jabatan belum bisa kami sampaikan saat ini. Nanti setelah pemeriksaan 24 jam akan ditentukan status masing-masing pihak yang diamankan itu," kata Febri.
Sebelumnya, Ketua KPK, Agus Rahardjo, membenarkan adanya kegiatan OTT tersebut.
"Betul ada OTT di Jateng, tunggu konferensi pers besok," kata Agus saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan informasi yang terhimpun diduga penyelenggara negara yang dimaksud adalah Wali Kota Tegal, Siti Mashita Soeparno.
Baca: PPATK: Dana Jemaah Dipakai Bos First Travel untuk Biayai Fashion Show di New York
Pada Selasa (29/8) sekitar pukul 18.00 WIB tim KPK melakukan OTT terhadap Siti Mashita Soeparno di rumah dinasnya.
Sebelum melakukan penangkapan, petugas KPK telah melakukan penyegelan di kantor Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal.
Diduga operasi tangkap tangan terhadap Wali Kota Tegal itu terkait pembangunan fisik ICU di rumah sakit tersebut.