TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrat Dede Yusuf menegaskan bahwa konstelasi politik pemilihan gubernur Jawa Barat 2018 mendatang masih sangat cair.
Banyak partai masih melakukan lobi-lobi politik hingga masa pendaftaran peserta Pilgub yang dimulai awal tahun depan.
Hal tersebut dikatakan Dede Yusuf usai menghadiri pernikahan putra Kepala Badan Intelijen Negara ( BIN) Jenderal Budi Gunawan, Mochamad Herviano Widyatama dengan putri Kepala Badan Narkotika Nasional ( BNN) Komjen Budi Waseso Nindya Nur Prasasti di Hotel bidakara, Minggu, (3/9/2017).
"Pilgub Jabar masih dinamis masih cair, suasanya masih saling melakukan lobi-lobi, karena Desember kan masih lama," katanya.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat tersebut mengatakan partai Demokrat terus melakukan komunikasi politik dengan partai lainnya.
Beberapa nama masih digodok untuk kemudian nantinya diputuskan maju dalam Pilgub Jawa Barat.
"Tentunya ini tergantung konstelasi politik juga. Baik itu nasional maupun lokal. Saat ini kita nikmati aja. Enjoy aja," katanya.
Pria yang kini duduk di Komis IX DPR RI tersebut tidak menjawab ketika ditanya dirinya akan kembali maju dalam Pilgub habar atau tidak.
Baca: PKS: Konflik Rohingya Bukan Persoalan Agama
Menurutnya kini beberapa nama masih digodok dengan memperhitungkan tingkat keterpilihan.
"Beberapa nama masih diajukan. Bagaiman posisi elektabilitas dan lainnya," katanya.
Dede yang merupakan Ketua Divisi Kemitraan Masyarakat DPP Demokrat mengatakan masih banyak kemungkinan dilakukan partainya dalam Pilgub jabar 2018.
Apakah akan membentuk poros baru, atau ikut dalam poros yang kini sudah mulai tampak.
Partai Demokrat menurut Dede memiliki 12 kursi di DPRD Jabar dan hanya membutuhkan delapan kursi untuk mengusung pasangan calon.
"Ya kalo delapan kursi tentunya, mungkin PAN, PKB, PKS, artinya masih terbuka peluang peluang itu," katanya.
Termasuk juga menurut Dede koalisi dengan partai Gerindra. Pertemuan antara Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto beberapa waktu lalu membuka kemungkinan koalisi demokrat dan gerindra di Pilgub jabar.
"Yang Paling logis mungkin dengan pertemuan pak SBY dan pak Prabowo ya, Demokrat-Gerindra logis. Demokrat-PKB juga logis, dan dengan Golkar pun masih logis. Karena hubungan yang dibangun sudah cukup lama dan berjalan baik," pungkasnya.