News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menko Luhut Ingin Bandara Kertajati Jadi Pusat Logistik

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan

Laporan wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bandara Kertajati, Bandung saat ini masih dalam progres pembangunan.

Selain landasan pacu, akses menuju bandara tersebut juga belum selesai dibangun.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ingin Bandara Kertajati menjadi pusat logistik di Jawa Barat.

Pada pelaksanaannya Luhut berharap pengoperasian bandara tersebut menggunakan sistem teknologi yang canggih.

"Kertajati itu jadi center ya kemana-mana, jadi kita pengen Kertajati itu jadi pusat logistik," ungkap Luhut.

Baca: Penerbangan Tertunda Karena Ada Penumpang Diturunkan, Ini Penjelasan Citilink

Luhut menjelaskan mengenai pembebasan lahan, pemerintah pusat masih berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat.

Karena tanpa itu pihak swasta sebagai pengembang jalan tol menuju bandara belum bisa bekerja.

"Pihak swasta yang pembebasan itu masih banyak belom selesai," jelas Luhut.

Sedangkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menegaskan proses pembebasan lahan masih lama dibahas.

Jika izin lahan sudah selesai, maka proyek tersebut akan segera dilelangkan.

"Sedang berjalan, rapat ini penegasan pembebasan lahan segera sehingga jalan tol bisa dilelang, pengerjaan 2018, dan 2019 selesai," ungkap pria yang akrab dipanggil Aher.

Untuk diketahui Jalan Tol Cisumdawu sepanjang 61,67 kilometer ini terbagi dalam 6 seksi.

Tahapan itu di antaranya Cileunyi–Tanjungsari sepanjang 12.0 km, tahapan Tanjungsari–Sumedang sepanjang 17.51 km, tahapanan Sumedang-Cimalaka sepanjang 3,73 km.

Selanjutnya tahapan Cimalaka-Legok sepanjang 6,96 km, tahapan Legok ke Ujungjaya 16,35 km, dan tahapan Ujungjaya ke Kertajati 4.0 km.

Untuk seksi 1 dan 2 telah dikerjakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemprov Jabar dengan dana anggaran pemerintah dan bantuan pinjaman Tiongkok.

Sedangkan, Seksi 3 sampai 6 lahannya dibebaskan pemerintah, pembangunanya oleh pihak ketiga yakni perusahaan pemenang tender.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini