Laporan wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun alias Umar Samiun mengatakan dirinya telah berbuat banyak demi kemajuan untuk Kabupaten Buton.
Selama menjabat lima tahun, Umar Samiun mengklaim Buton telah sejajar dengna kabupaten lainnya di Indonesia.
"Kabupaten Buton sudah keluar dari daerah tertinggal bersama dengan itu pula tata kelola keuangan mendapat predikat wajar tanpa pengecualian selama lima tahun berturut-turut. Semua dapat kami tunjukkan dengan menjunung tinggi moralitas kepemimpinan," kata Umar Samiun saat membacakan nota pembelaan pribadi di Pengadilan Negeri Tindak Pidanan Korupsi, Jakarta, Rabu (13/9/2017).
Baca: SBY Sampaikan Pesan Kepada Pimpinan KPK Tetap Tegar
Dalam pleidoinya, Umar Samiun mengungkapkan pembangunan infrastruktur di Buton tertinggal karena selama masa kepemimpinan sebelumnya, anggaran lebih banyak digunakan untuk belanja pegawai.
Hanya 30 persen yang digunakan untuk anggaran pembangunan.
Begitu menjabat sejak 18 Agustus 2012, Umar kemudian memangkas porsi belanja pegawai dan menaikkan anggaran pembangunan menjadi 40 persen.
Biaya-biaya yang tidak penting seperti perjalanan dinas dihapuskan.
Baca: Wakil Ketua DPR Tegaskan Permintaan Penundaan Novanto Diperiksa KPK Bukan Atas Nama Lembaga
"Infrastruktur dasar kami bangun. Jalan-jalan menuju kantong-kantong penduduk pertanian dan tadinya hanya lebar tiga meter, kami buka jadi delapan sampai sepuluh meter sehingga hasil pertanian dapat terakses dngan cepat menuju pasar," kata politikus Partai Amanat Nasional itu.
Umar kembali membeberkan keberhasilannya yakni membangun sekolah-sekolah hingga ke dusun dan menambah tenaga honorer pendidikan.
Pemerintah kabupaten juga membagikan seragam gratis untuk sekolah tingkat dasar hingga tingkat atas.
Baca: SBY Janji Konsisten Dukung KPK Walau Banyak Kadernya Menjadi Terdakwa Korupsi