Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris dan produser legendaris Indonesia Herlina Christine Natalia Hakim atau Christine Hakim menyatakan ingin ikut terlibat jika ada pembuatan film sejarah peristiwa G30S/PKI versi lain.
Hal itu diungkapkan Christine dalam konferensi pers terkait rencana Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) untuk membentuk panitia tetap pemilihan film Indonesia di ajang Oscar pada Selasa (19/9/2017) di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
Baca: Menristekdikti Sebut Diskusi Sejarah G30S/PKI di Kampus Tak Boleh Dilarang
"Insya Allah, masa nggak mau ikut?" ungkap aktris yang telah meraih berbagai pengharagaan dari dunia perfilman tersebut.
Sebelumnya, Christine juga tahu bahwa versi lama yang dibuat Arifin C Noer pada masa pemerintahan Soeharto tersebut dianggap memiliki banyak penyimpangan sejarah oleh berbagai kalangan.
Menurut Christine, pembuatan versi lain film sejarah dalam dunia perfilman merupakan hal biasa.
Baca: Menristekdikti Sebut Diskusi Sejarah G30S/PKI di Kampus Tak Boleh Dilarang
Namun, Christine juga menekankan pentingnya pertanggungjawaban atas fakta-fakta sejarah yang akan ditampilkan.
Diketahui sebelumnya presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pernah menyarankan untuk membuat versi baru dari film Pengkhianatan G30S/PKI usai meresmikan Jembatan Gantung Mangunsuko di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Senin (18/9/2017).