Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pos penjagaan di Markas Polda Sumatera Utara sempat diserang dua orang yang diduga pelaku terorisme, Minggu (25/6/2017).
Akibat serangan tersebut satu polisi gugur setelah ditikam pelaku, sedangkan satu pelaku penyerangan tewas setelah ditembak polisi, satu pelaku lainnya kritis.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Sumut Kombes Pol Dedy Kusumabakti mengatakan pola penyebaran paham radikal di wilayahnya semakin berkembang dan terorganisasi dengan baik.
"Modus operandinya berkembang. Mereka melakukan manajemen, perencanaan, organising dan pelaksanaan," ujar Dedy kepada wartawan di Mapolda Sumut, Medan, Sumatera Utara, Senin (18/9/2017).
Dirinya mengatakan bahwa aparat keamanan menjadi sasaran utama dari para penyebaran teror.
"Mereka survei-survei di beberapa lokasi yakni markas polisi dan TNI," tambah Dedy.
Dirinya mengatakan bahwa kini jaringan teror tersebut sekarang terorganisasi dalam kelompok kecil. Pihaknya telah membentuk khusus untuk membendung paham radikal ini.
"Langkah yang kita lakukan, kita bentuk Tim khusus terdiri dari Dirintel, Satintelkam. Orang yang kita duga memiliki kecenderungan memiliki paham radikal," jelas Dedy.