TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sejumlah tetangga pemilik situs lelang perawan, Aris Wahyudi (49) di Jatiasih, Kota Bekasi mengaku prihatin atas penangkapan Aris.
Bahkan para tetangga baru mengetahui hal itu, ketika istri Aris bernama Rani mengutarakan hal itu lewat siaran televisi.
"Kita sebagai warga sempat prihatin juga, apalagi katanya kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) miliknya disita polisi," kata Yuti (45) tetangga rumah Aris, Selasa (26/9).
Yuti mengaku, awalnya tidak menyangka bahwa Aris ditangkap karena memiliki situs yang kontroversial.
Sebab, Aris dan keluarganya terlihat baik dan harmonis bila berpapasan di tengah jalan.
"Orangnya baik dan tidak pernah ada masalah. Dia juga nggak pernah ada pertengkaran di rumah tangganya," ujar Yuti.
Baca: Pemilik Situs Nikahsirri.com Rayu Pelanggan dengan Tes Keperawanan dan Sumpah Pocong
Menurut Yuti, yang membuat warga prihatin adalah istri Aris, Rani harus berjuang menghidupi ketiga anaknya yang masih kecil.
Hal itulah yang membuat warga sempat terenyuh dengan kondisi rumah tangga Aris.
Ketua RW setempat, Catur Nur Setiadi (53) mengatakan, warga mengetahui situs ini dari media sosial Facebook.
Bahkan, situs milik Aris beredar di grup WhatsApp ibu-ibu di lingkungan RT setempat.
"Kita tahu pas hari Jumat (22/9/2017) sore. Pas malamnya langsung kita rembukin dengan warga bagaimana penanganan selanjutnya," kata Catur.
Catur mengatakan, musyawarah itu akhirnya memutuskan untuk memanggil pemilik rumah yang dihuni Aris bernama Arie.
Kebetulan, Sabtu (23/9/2017), Arie sedang berada di Bekasi sehingga langsung membahas persoalan ini ke Aris yang didampingi Ketua RT, Teguh Bismo.
"Pemilik rumah menolak dan keberatan alamat rumahnya digunakan sebagai kantor admin situs itu," ujar Catur.
Jual perhiasan
Tak punya uang karena ATM disita, sang istri bernama Rani terpaksa menjual perhiasan emasnya untuk menghidup tiga anaknya, pasca penangkapan Aris oleh aparat Polda Metro Jaya Minggu (24/9/2017) dini hari.
Hal itu diungkapkan oleh asisten pembantu keluarga Aris yang menolak menyebutkan namanya.
Saat ditemui di rumah Aris di Jalan Manggis Blok A/91 RT 01/10, Perumahan TNI AU Angkasa Puri, Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, perempuan paruh baya ini mengatakan, Rani menjual perhiasan itu pada Senin (25/9/2017).
"Kemarin, emasnya dijual untuk makan anak-anak dan kebutuhan di rumah," kata perempuan berhijab ini pada Selasa (26/9/2017).
Dia mengungkapkan, saat ini, majikannya sedang pergi ke wilayah DKI Jakarta. Dia tidak mengetahui, apakah ke rumah kerabatnya atau ke Mapolda Metro Jaya untuk menjenguk sang suami yang telah mendekam di tahanan.
"Perginya dari pagi dan sampai siang ini belum pulang," ujarnya yang mengaku baru dua minggu bekerja.
Selama Aris ditahan, Rani terpaksa mengurus ketiga anaknya yang masih kecil bersama sang asisten rumah tangga.
Satu anaknya duduk di bangku kelas III dan satu anaknya duduk dibangku kelas I SD Jatimekar VIII serta seorang anak bungsu yang masih balita.
"Sudah ya, saya mau jemput (anak majikan) dulu," katanya.
Pantauan di lapangan, rumah yang dikontrak Aris tampak sepi. Pagar besi tertutup rapat bahkan terlihat dikunci menggunakan rantai dan gembok. Pintu kayu rumah dan garasi mobilnya juga tertutup.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri