TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Unggahan potongan video Ahok saat melakukan kunjungan di Kepulauan Seribu di akun Facebook pribadi Buni Yani dilaporkan ke polisi karena dianggap provokatif.
Tetapi Buni Yani enggan dibilang provokatif pada unggahannya tersebut.
Ia juga menolak jika dirinya memprovokasi orang agar membenci Ahok karena beridentitas etnis dan agama minoritas.
Baca: Ditanya Soal Kondisi dan Keluarga, Buni Yani: Saya Kelihatan Tetap Ganteng,Kan?
Dalam kesaksiannya sebagai terdakwa pada sidang Selasa (26/9/2017), ia mengaku kenyang sebagai minoritas sehingga mengetahui rasanya menjadi minoritas.
"Saya kenyang jadi minoritas. Mana mungkin orang yang kenyang jadi minoritas memprovokasi untuk SARA? Bodoh sekali namanya!" ujar Buni berseru.
Ia mengatakan hal tersebut setelah menceritakan masa lalunya.
Buni Yani mengatakan ia memiliki kerabat yang berbeda agama.
Baca: Penasihat Hukum Anggap Logika Jaksa Terkilir Minta Bukti Buni Yani Tak Potong Video Ahok
Ia menyontohkan, saudara dari neneknya, kata Buni Yani beragama Hindu, dan saudara dari ibunya beragama Kristen.
Sehingga menurutnya, ia tahu bagaimana hidup dengan orang yang berbeda agama.
Selain itu ia juga menyebut pernah tinggal di Bali dalam waktu cukup lama.
"Saya lama tinggal di bali menjadi minoritas. Sampai sekarang saudara dan kawan-kawan saya masih berhubungan," ujar Buni Yani.
Selain itu ia juga menyontohkan masa lalunya saat berkuliah di Amerika Serikat dan Belanda.