Ayu baru diminta kembali ke RS Fatmawati pada 17 Oktober mendatang, itu pun untuk menjalani biopsi. Sementara jadwal untuk kemoterapi masih belum jelas.
"Kata dokter enggak bisa (dipercepat). Karena yang sakit begini bukan ratusan orang. Ribuan yang kena penyakit begini," kata Desi kepada Kompas.com.
Padahal, menurut dokter, kemoterapi penting untuk mengecilkan kanker yang tumbuh di payudara Ayu. Kemoterapi juga harus dijalani 6 sampai 12 kali setiap bulannya. Setelah kanker mengecil, baru lah operasi pengangkatannya dilakukan.
Di tengah jadwal kemoterapi yang belum jelas, kondisi Ayu semakin parah. Payudara Ayu yang sebelah kiri terus mengalami pembengkakan dan pendarahan.
Baca: Ini 4 Fakta Remaja Pakai Kaos Ikeh 69, Mengaku Tak Tahu Maknanya Sampai Menangis Ketakutan
Ayu kesulitan untuk berjalan dan bernafas. Desi juga sudah meminta agar Ayu yang kondisinya makin buruk bisa dirawat di rumah sakit. Namun, pihak dokter merasa hal tersebut tidak diperlukan.
"Kata dokter, kalau kanker enggak ada yang dirawat. Mau dirawat juga ngapain? Begitu-gitu juga. Mendingan di rumah. Di RS itu banyak yang menular karena tidak bagus," ujarnya.
Akhirnya, Desi bersama suami merawat Ayu dari rumah kontrakan mereka di Kampung Pabuaran Wetan, Desa Ciangsan, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.(IHSANUDDIN)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Viral Pasien Kanker Payudara Belum Dapat Kemoterapi, In Kata RS Fatmawati