TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menyampaikan kritik kepada institusi antirasuah yang pernah dipimpinnya dalam periode tahun 2010-2011 menggantikan Antasari Azhar.
Menurutnya pimpinan KPK saat ini yaitu Agus Rahardjo beserta wakilnya seperti Saut Situmorang, Basaria Panjaitan, Laode M Syarif, dan Alex Marwata perlu kembali ke lima nilai kearifan KPK yaitu independensi, profesionalisme, transparansi, 'public accountability', dan kepemimpinan.
"Kalau ada lima unsur itu yang tidak diindahkan akan terjadi banyak benturan seperti yang dialami KPK saat ini. Itu adalah sebuah pertanyaan kepada mereka, apakah seperti itu, ini bukan sebuah tuduhan ya,"kata Busyro saat ditemui di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (28/9/2017).
Busyro kemudian mempertanyakan sikap Agus Rahardjo dan kawan-kawan terhadap manuver yang dilakukan Direktur Penyidikan mereka, Brigjen Pol Aris Budiman yang menyulut konflik di internal KPK.
Menurutnya jika Aris Budiman tidak segera diberikan tindakan tegas akan mengancam soliditas KPK.
Baca: Kaget Satu Rumah Dihuni 36 Orang, Djarot: Sudah KB Apa Belum?
"Kalau independensi KPK tidak dijaga, bahkan malah memberi toleransi kepada penyidik dari luar masuk ke KPK akan menurunkan soliditas sehingga membahayakan bagi keberlangsungan institusi."
"Sikap Aris Budiman menunjukkan dirinya masih memiliki dualisme loyalitas yaitu kepada KPK dan Polri, padahal dalam Pasal 39 UU KPK menyatakan penyidik dari luar KPK harus memiliki satu lotalitas saja kepada KPK. Kalau pimpinan KPK tidak segera melakukan konsolidasi yang signifikan dikhawatirkan akan meninggalkan 'legacy' yang buruk pada dua tahun sisa kerja mereka," ujarnya.