TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU) memastikan tidak akan ikut dan terlibat dalam aksi sebagian ormas pada Jumat (28/9/2017) besok.
Adapun aksi tersebut akan digelar oleh sejumlah ormas untuk menolak keberadaan Partai Komunis Indonesia dan ajaran komunisme.
"PBNU tidak akan ikut gerakan ini," kata Helmy Faishal Zaini dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/9/2017).
Menurut Helmy, demo 299 tidak diperlukan untuk melawan PKI.
Pasalnya, PKI sudah bubar dan rekonsiliasi telah berjalan secara alamiah.
"Kita harus melihat masa depan Indonesia yang lebih matang dengan modal kebersamaan semua pihak," ujarnya.
Baca: Ormas Banyak Mundur, Peserta Aksi 299 Menurun Hingga 10 Ribu
Helmy menegaskan bahwa tidak ada dosa yang turun temurun.
Karena itu, anak keturunan PKI juga punya hak yang sama sebagai warga negara.
"Bahaya laten di depan mata kita yang harus diperangi justru lebih rumit seperti soal kesenjangan ekonomi, bahaya narkoba, bahaya radikalisme dan terorisme," ujar Helmy.
Presidium Alumni 212 akan menggelar aksi pada Jumat (29/9/2017) mendatang.
Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Ma'arif menyampaikan, aksi tersebut digelar dalam rangka mendesak Dewan Perwakilan Rakyat menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat.
Baca: Dinonaktifkan, Siapa Sosok yang Tepat Gantikan Setya Novanto Pimpin Golkar?
Selain itu, aksi tersebut juga meminta DPR menolak dan melawan kebangkitan PKI yang indikasinya semakin menguat dalam beberapa waktu terakhir.
Sekitar 50.000 orang disebut akan turun ke jalan setelah shalat Jumat dilaksanakan.
Massa tersebut kemudian akan merapat ke gedung DPR/MPR.
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis mengatakan, sebanyak 20.000 personel pengamanan akan diterjunkan untuk mengawal aksi tersebut. (Kompas.com/Ihsanuddin)
Berita di atas telah ditayangkan di Kompas.com dengan judul PBNU Tegaskan Tak Ikut Aksi 299