TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prof Warjio, pengajar pada Universitas Sumatera Utara (USU) menilai Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar, dengan berbagai pengalamannya sebagai pimpinan organisasi keislaman seperti PB PMII, Wakil Ketua DPR RI, Menakertrans RI dan lain-lain merupakan modal dasar menjadi calon pemimpin Indonesia.
“Pengalamannya dalam berorganisasi dari mahasiswa, partai politik, DPR RI, dan menteri merupakan modal kuat bagi Muhaimin untuk maju sebagai Capres atau Cawapres dalam Pemilu 2019 nanti,” kata Warjio dalam keterangannya, Senin (2/10/2017).
Seperti diketahui kata Warjio, Muhaimin pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB-PMII), sukses mengantarkan PKB yang menjadi patner dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyoso (SBY) dan Jokowi.
Hal itu sebagai bukti bahwa Cak Imin – sapaan akrabnya, layak menjadi presiden atau wapres pada Pilpres 2019 mendatang.
Sebelumnya sejumlah Akademisi dari berbagai kampus ternama di Sumatera Utara (Sumut) menggelar Forum Group Discussion (FGD).
Kalangan akademisi yang hadir dari berbagai disiplin ilmu tersebut menilai sosok Ketua Umum PKB A. Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Cak Imin sebagai figur yang sangat layak dan ideal menjadi Cawapres pada Pemilu 2019.
FGD tersebut diikuti oleh Prof Dr Badaruddin MSi (USU), Dr Warjio MA (Universitas Medan Area - UMA), Dr Lelya Khairani MSi, Sohibul Asnhor Siregar (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Dr Bahkrul Amal Khair MSi dan Tappil Rambe dari Universitas Negeri Medan (Unimed) di Medan, Minggu (1/10/2017).
“Jadi, berdasarkan fakta, kepiawaian berpolitik di PKB sehingga partai besutan Gus Dur itu eksis sampai hari ini, maka Cak Imin berpeluang untuk maju sebagai Capres atau Cawapres. Dan, PKB sudah sukses mengantarkan Ketua Umum Dewan Syuro KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Presiden RI 1999-2001,” ujar Warjio.
Yang tak kalah pentingnya kata Tappil Rambe, Cak Imin memiliki basis massa yang rill dengan perolehan suara PKB pada Pemilu 2014 sebesar 11.298.957 atau 9,04 persen, memiliki jaringan sosio kultural, kecerdasan intelektual, dan kematangan spritual, usia muda, dan pemikirannya yang progressif.
“Jadi, setidaknya Cak Imin masuk ke dalam bursa Cawapres, mewakili pemikiran dan ideologi religius-nasionalis, sehingga figur Cak Imin patut diperhitungkan,” katanya.