Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum lama ini, publik sempat membicarakan soal isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Putri Jenderal Besar AH Nasution, Hendrianti Sahara Nasution atau akrab dipanggil Yanti, enggan berkomentar banyak.
Namun, ia menyarankan kepada generasi muda untuk tetap waspada dengan kebangkitan PKI tersebut.
"Ya, kalau saya, harus tetap waspada, soal percaya atau tidak percaya, tetap waspada," tegas Yanti saat ditemui di Museum Sasmitaloka Jenderal Besar AH Nasution, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/9/2017).
Untuk itu, Yanti menyarakan kepada generasi muda bangsa Indonesia agar tidak melupakan sejarah kelam peristiwa berdarah pada 30 September 1965 lalu.
Yanti juga berharap generasi muda bisa mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut.
"Jadikanlah (Peristiwa G30S) pelajaran sebab itu generasi muda, kalau ada apa-apa berfikir jangan gampang di pengaruhi," ungkap Yanti.
Diketahui, Yanti merupakan saksi sejarah 30 September 1965, saat pasukan Tjakrabirawa masuk ke dalam rumahnya untuk mencari ayahnya, Jenderal AH Nasution.
Dalam peristiwa itu, Ade Irma Suryani, adiknya, meninggal dunia setelah terkena tembakan oleh pasukan Tjakrabirawa.(*)