TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto melakukan revitalisasi dan restrukturisasi komposisi dan personalia Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar masa bakti 2014-2019.
Lewat surat dengan nomor KEP-252/DPP/Golkar//X/2017 nama Yorrys Raweyai yang sebelumnya menjabat Ketua Koordinator Bidang Polhukam menghilang. Dalam surat tersebut, nama Yorrys digantikan oleh Letjen TNI (Purn) Eko Wiratmoko.
Surat ini ditandatangani langsung oleh Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar dan Idrus Marham sebagai Sekjen Golkar pada 2 Oktober 2017.
Sebanyak 300 kader yang ditetapkan Setya Novanto sebagai pengurus DPP Partai Golkar hasil revitalisasi partai.
Ketua Koordinator Bidang Kesra DPP Partai Golkar Roem Kono mengatakan, tidak ada yang luar biasa dari reshuflle atau perombakan pengurus partai berlambang pohon beringin ini.
"Ketua Umum diberikan mandat oleh rapimnas untuk melakukan revitalisasi. Kan banyak yang tidak aktif dan banyak yang berhenti, ada yang punya kesibukan, ada yang pindah partai, jadi kita harus revitalisasi secara keseluruhan," kata Roem kepada wartawan di DPP Partai Golkar, Slipi, Minggu (8/10/2017) malam.
Namun Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini tidak menjelaskan lebih rinci soal hilangnya nama Yorrys dari daftar pengurus.
"Saya kira itu ketua umum nanti dilaporkan dalam pleno, nanti akan kelihatan semuanya dalam pleno," katanya.
Roem menambahkan, sebagai seorang mantan personel TNI Eko Wiratmoko dinilai pantas duduk di posisi Koordinator Bidang Polhukam.
"Beliau adalah seorang jenderal berarti kepercayaan kepada kami masih ada," katanya.
Soal revitalisasi ini sebenarnya belum secara resmi diumumkan.
Adapun sejumlah pengurus DPP Golkar menggelar rapat di DPP Golkar malam ini, untuk membahas Rapat Kerja Nasional (rakernas) dan HUT Golkar yang jatuh pada tanggal 20 Oktober 2017.