Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa pendukung pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Tolikara, Papua, John Tabo dan Barnabas Weya merangsek masuk ke Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Mereka mendesak bertemu Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.
Baca: 6 Bulan Tidak Terungkap, Koalisi Masyarakat Sipil Galang Dukungan Penuntasan Kasus Novel Baswedan
Padahal pihak Kemendagri telah bersedia bertemu massa yang awalnya berdemonstrasi di depan kantor Kemendagri, Rabu (11/10/2017).
Eselon satu yang diutus untuk melakukan mediasi adalah Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Soni Sumarsono.
Namun, yang terjadi sebaliknya, kata Soni Sumarsono, massa malah merangsek masuk ke dalam Gedung Kemendagri.
Baca: Rapat Pleno Putuskan Setya Novanto Kembali Aktif Jabat Ketua Umum DPP Golkar
"Mereka menjadi sangat emosi. Pada pukul 15.00 WIB 10 orang itu masuk dari depan. Sebanyak 10 orang lagi masuk dari belakang. Kemudian 10 orang sudah masuk di Gedung ini pagi-pagi buta," kata Soni saat diwawancarai dalam Program Kompas Petang, di Kompas TV, Rabu (11/10/2017) petang.
30 penyerang berteriak-teriak dan melemparkan batu saat berada di dalam kompleks Gedung Kemendagri.
Ternyata menurut Soni Sumarsono, massa pendukung John Tabo dan Barnabas sudah melangsungkan aksi demonstrasi selama dua bulan ini di depan kantor Kemendagri.
Baca: Empat Partai Poros Baru Jawa Barat Tak Munculkan Nama Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi
Tuntutan massa, kata Soni Sumarsono, Mendagri menerbitkan Surat Keputusan untuk melantik paslon yang mereka dukung itu meskipun hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) telah menolak gugatan sengketa Pilkada Tolikara.
Itu berarti pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilih dipegang pasangan calon Usman G Wanimbo dan Dinus Wanimbo.
>