Terkait protes Dasco tersebut, Kapolri mengaku akan menindaklanjuti.
Inspektur Pengawasan Umum akan meminta penjelasan penyidik mengenai masalah tersebut.
"Kalau itu merupakan fakta (penyelidikan) maka nanti akan kami sampaikan kepada Pak Dasco. Tapi kalau seandainya bukan fakta, kami akan berikan teguran keras secara internal bahwa tidak boleh menyampaikan berdasarkan asumsi," kata Kapolri.
Hal ini, menurut Kapolri, menjadi bahan evaluasi Polri dan akan segera ditindaklanjuti.
"Yang boleh disampaikan berdasarkan fakta. Itu pun harus kita lihat juga dampak sosial politiknya karena yang disampaikan Polri kepada publik harus yang benar. Tapi tidak semua yang benar harus disampaikan ke publik kalau lebih banyak mudorotnya," ucap mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu.
Polisi menangkap Asma Dewi atas dugaan penyebaran ujaran kebencian dan penghinaan terhadap kelompok tertentu melalui akun Facebook-nya.
Baca: Beredar Foto-fotonya Bersama Prabowo, Anies-Sandi dan Lain-lain, Siapa Sebenarnya Sosok Asma Dewi?
Dari pengembangan perkara, diketahui Dewi mentransfer Rp 75 juta kepada kelompok Saracen.
Ia mengirimkan uang melalui NS, anggota Saracen yang belum terungkap.
Dana tersebut kemudian bergulir hingga ke bendaraha Saracen berinisial R yang juga belum terungkap.
Menurut polisi, nama Dewi tertera dalam struktur pengurus Saracen yang tercantum dalam website. Namun, Dewi membantah bagian dari kelompok tersebut.
Penulis: Nabilla Tashandra
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Gerindra: Mengapa Polisi Sangat Tendensi kepada Kami, Pak Kapolri?