TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar (FPG) Ivan Doly Gultom meminta pemerintah lebih serius dalam melakukan program-program yang terkait pengembangan dan penyelamatan lingkungan hidup.
Pengembangan yang dilaksanakan pemerintah harus dengan pendekatan ekologis dimana pengembangan perlu memperhatikan kelestarian untuk menghindari kerusakan lingkungan.
Hal itu disampaikan Ivan Doly Gultom dalam rilisnya kepada wartawan saat menghadiri penanaman bibit 3000 Mangrove di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jumat (13/10/2017).
“DPR menyambut baik dan mendukung aksi kepedulian ini sebagai sebuah langkah positif bagi pelestarian lingkungan. Kami di DPR juga berharap kegiatan ini bisa menginspirasi lebih banyak pihak untuk dapat memberi sumbangsih nyata bagi lingkungan hidup. Tidak saja oleh LIPI, tetapi juga Kementerian atau lembaga negara lainnya,” kata Ivan.
Pihaknya mengapresiasi kegiatan penanaman yang dilakukan LIPI ini yang merupakan salah satu upaya menjaga kelestarian hutan Mangrove yang mulai menurun belakangan ini. Apalagi penanaman Mangrove ini merupakan yang pertama kalinya melibatkan Anggota DPR.
“Sebagai negara tropis dan garis pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia merupakan surga bagi Mangrove. Tapi sayang, akhir-akhir ini luas hutan Mangrove Indonesia semakin menurun akibat aktivitas manusia di wilayah pesisir,” ujarnya.
Ivan Doly Gultom yang juga Anggota DPR dari daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III yang meliputi, Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu itu menilai perlu adanya upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian hutan Mangrove.
Dalam potensi ekologis, lanjut Ivan Doly Gultom, Mangrove berperan sebagai penahan ombak, penahan angin, pengendali banjir, perangkap sedimen, dan penahan instrusi air asin.
“Kebetulan Kepulauan Seribu ini salah satu dapil saya, sehingga saya berpikir aksi-aksi program lingkungan hidup pemerintah pusat perlu didorong untuk bisa lebih dimaksimalkan lagi di wilayah perairan ini dengan harapan bisa meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Penanaman 3000 Mangrove, kata Ivan Doly Gultom, penyebarannya dilakukan di sejumlah pulau di Kepulauan Seribu diantaranya, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Tidung, Pulau Pramuka dan Pulau Panggang.
“Bukan saja program penanaman Mangrove, tapi juga pembelajaran dan pemahaman tentang penanaman rumput laut untuk warga Kepulauan Seribu,” katanya.
Ivan Doly Gultom juga memastikan dirinya akan terus berpartisipati aktif terhadap pengabdian masyarakat di daerah pemilihannya. Menurut dia, sudah menjadi kewajibannya mendengar aspirasi dan menyalurkan bantuan serta dukungan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu bentuk partisipasi aktif terhadap pengabdian terhadap konstituen di dapil, sebagai anggota DPR, dirinya sering mengusulkan program ke dapil untuk bisa direalisasikan oleh pemerintah.
“Atau bisa juga misalnya rencana perbaikan fasilitas-fasilitas umum seperti perbaikan Masjid dan fasilitas rumah ibadah lainnya yang diselaraskan dengan program-program corporate social responsibility (CSR) di kementerian dan lembaga-lembaga pemerintah,” ujarnya.
Yang pasti kata Ivan Doly Gultom, dirinya senantiasa tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk dana guna dpat memaksimalkan bantuan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Berbagai bentuk perhatian-perhatian ini akan saya usahakan terus menerus secara berkesinambungan agar masyarakat di dapil saya benar-benar dapat merasakan manfaat kehadiran saya di lembaga DPR,” jelasnya.
Misalnya saja, terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup, Ivan Doly Gultom mengungkapkan dalam waktu dekat ini pihaknya bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) akan memberikan bantuan sebanyak 31 motor sampah roda tiga yang sudah menjadi program infrastruktur hijau Kementerian LHK untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu (Dapil III).