Ia menjadi memiliki banyak pengalaman di Liga Indonesia bersama Perla Lamongan.
Choirul Huda identik dengan julukan 'One Man Club' seperti halnya Francesco Totti dari AS Roma atau Andreas Iniesta bersama Barcelona.
Choirul Huda selalu memberikan sumbangsih yang besar bagi tim.
Wajar, jika sekitar tahun 2003, ia sempat dipanggil Timnas Senior untuk pemusatan latihan.
Dilansir dari Super Skor, saat itu Choirul Huda bersama striker Samsul Arif dipanggil Timnas senior, sementara gelandang Fandi Eko Utomo yang dipanggil Timnas U-23.
Choirul Huda juga sempat dilirik Sriwijaya FC.
Dilansir dari Super Skor, harapan Sriwijaya FC untuk meminang Choirul Huda pupus.
Sang pemain tetap setia dan betah membela tim tanah kelahirannya.
Tak hanya itu, Choirul Huda juga tercatat sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil di Lamongan, sehingga ia menolak untuk bermain di Bumi Sriwijaya.
Tak hanya Sriwijaya FC, Persebaya Surabaya yang saat itu promosi ke Liga Super Indonesia (LSI) 2013/2014, juga mengincar Choirul Huda.
Dilansir dari Super Skor, Persebaya juga harus gigit jari untuk mendapatkan kiper Choirul Huda.
Pasalnya, Choirul Huda sudah menjadi aset berharga bagi Laskar Joko Tingkir.
"Huda adalah aset berharga dan ia sudah menjadi maskot di Persela. Dia adalah putra daerah terbaik yang pernah kami miliki," tegas Didik Ludiyanto, pelatih caretaker Persela, Senin (21/10/2013).
(TribunWow.com / Wulan Kurnia Putri)