TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dikritik karena pidato perdananya sebagai gubernur Jakarta menggunakan kata-kata pribumi.
Menurut JK, kata pribumi yang diucapkan Anies dalam pidato kemarin itu konteksnya mengenai kolonialisme.
"Jadi jangan hanya cut (potong) satu kata, dalam konteks apa dia bicara. Dia bicara dalam konteks kolonial karena itu harus bangkit," kata JK di kantor Wapres, Jakarta, Selasa, (17/10/2017).
Baca: Wapres Jusuf Kalla Menilai Tak Perlu Ada Densus Antikorupsi Polri, Sudah Ada KPK
Menurut JK, tidak ada salahnya Anies menggunakan kata-kata pribumi bila konteksnya mengenai sejarah kolonialisme.
Yang tidak boleh, lanjut JK, bila kata-kata tersebut dikeluarkan dalam konteks saat ini.
"Kalau katakan sudah kalian jangan kasih kesempatan, nah itu salah..," kata JK.
Baca: Anies Baswedan Akan Dilaporkan ke Polisi Terkait Pengunaan Kata Pribumi
Gempa Terkini Senin 5 Februari 2024 Guncangan Baru Saja Terjadi, di Sini Lokasi dan Kekuatan Getaran
Gempa Terkini Minggu 14 April 2024 Pagi Guncangan Baru Saja Terjadi, di Sini Lokasi dan Magnitudonya
Gempa Bumi Terkini Senin 19 Februari 2024 Pagi, Guncangan Baru Terjadi, di Sini Lokasi dan Magnitudo
JK yakin dengan penilaiannya tersebut setelah mendengar ulang pidato Anies.
Terdapat penggunaan kata-kata zaman kolonialisme sebelum Anies menggunakan kata-kata pibumi.
"Jadi dia bicara konteks sejarah tidak bicara konteks diskriminatif. Dulu diskriminatif, sekarang jangan. Kalau kita mau balik dia punya perkataan kan," pungkas JK.