Laporan Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Jiwa raga Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) diabadikan untuk tegak kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menjaga keutuhan, kedaulatan dan serta keselamatan bangsa Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dihadapan 1.300 Prajurit TNI (AD, AL dan AU) se-wilayah Kota Makassar, di Hangar Skadron Udara II Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (16/10/2017).
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, untuk menjaga tegak kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka Prajurit TNI harus taat kepada hukum, disiplin, profesionalisme dan menempatkan kepentingan rakyat diatas kepentingan apapun. “Kebersamaan TNI berjuang dengan rakyat merupakan sejarah yang tidak boleh dilupakan, oleh karena itu Prajurit TNI harus menjaga kepercayaan rakyat sebagai ibu kandung TNI,” katanya.
Dihadapan ribuan prajuritnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa institusi TNI sekarang memiliki kepercayaan paling tinggi di mata rakyat, sehingga akan banyak yang mencoba untuk mengadu domba TNI dengan masyarakat ataupun dengan institusi lain melalui pembentukan opini yang menyudutkan.
“Kepercayaan rakyat kepada TNI itu terakumulasi dari pengabdian yang dilakukan oleh Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara yang telah melakukan tugas dengan penuh tanggung jawab,” ungkap Panglima TNI.
Terkait HUT ke-72 TNI tahun 2017, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa animo masyarakat begitu besar untuk menyaksikan upacara puncak Peringatan HUT ke-72 TNI yang digelar di Cilegon, yang mengusung tema Bersama Rakyat TNI Kuat, dimeriahkan dengan demo latihan tempur gabungan tiga matra. “Kita patut bersyukur, semua demonstrasi pertempuran latihan gabungan TNI berjalan dengan lancar, aman dan tanpa ada satupun kecelakaan atau zero accident,” ucapnya.
Pada rangkain puncak HUT ke-72 TNI tahun 2017 juga menampilkan sosiodrama perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman agar Prajurit TNI dan seluruh masyarakat dapat mengambil hikmah dari nilai-nilai perjuangan yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. “Sejarah merupakan peristiwa yang tidak boleh kita lupakan,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
Disisi lain ceramahnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa politik TNI adalah politik Negara. Menurutnya, segala sesuatu yang dilakukan TNI adalah demi tegak kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Semua yang dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) hanya untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu, TNI tidak boleh ditarik-tarik pada politik praktis,” pungkas Panglima TNI. (*)