Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla genap berusia tiga tahun pada Jumat (20/10/2017). Sejumlah elemen akan menggelar aksi unjuk rasa untuk mengevaluasi kinerja Jokowi-JK.
Wakil Sekretaris Jenderal Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari) 98, Ferry Supriyadi, mengatakan ada unsur politik yang sengaja memojokkan dan menjatuhkan citra pemerintahan Jokowi-JK.
"Bisa saja ada yang menunggangi, tetapi namanya unjuk rasa atau demonstrasi merupakan salah satu bagian dari kehidupan demokrasi di suatu negara, ya sah-sah saja. Tetapi tidak lazim jika ada yang membawa pesanan parpol sengaja sudutin pemerintah," tutur Ferry, Kamis (19/10/2017).
Meskipun begitu, dia mensinyalir fenomena aksi itu ada pihak yang memanfaatkan momentum agar suasana terus terjaga demi menjatuhkan pamor Jokowi hingga laga Pilpres 2019.
Dia memprediksi segelintir kelompok itu akan menjaga ritme dan opini itu dengan cara mempublikasikan dan memviralkan kegagalan pemerintahan Jokowi ketimbang keberhasilannya.
Baca: Reaksi Menhan Ryamizard Saat Ditanya Tentang Dokumen AS tentang Peristiwa Tahun 1965
Baca: Ditanya Apakah Akan Maju Pilpres 2019, Ini Jawaban Ngambang Agus Yudhoyono
"Tidak dipungkiri itu. Mereka ini muter-muter cari celah dan tidak suka dengan Pak Jokowi. Mereka tidak mungkin nengok keberhasilan dan puji pemerintahan Jokowi. Yang dihembuskan ya kegagalannya," kata dia.
Jelang aksi pada 20 Oktober 2017 muncul penampakan spanduk yang terpasang di sekitar pagar Monas. Spanduk bertuliskan "Awas ... Hati hati !!! Aksi Mahasiswa 20 Oktober 2017 Udah Ngak Murni Itu Pesanan Porpol".