TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah pabrik kembang api kawat di komplek pergudangan 99 jalan Raya SMP N 1 Kosambi, Kabupaten Tangerang terbakar pada Kamis pagi (26/10/2017).
Menurut Luthfi, kelahiran Kosambi Tangerang, yang tinggal di sekitar lokasi, setidaknya sudah tiga kali dalam tahun ini terjadi kebakaran di sekitar tempat tinggalnya.
Baca: Air Kolam Selamatkan Fitri dari Ledakan Maut di Pabrik Petasan
Luthfi mengungkapkan kebakaran di daerah itu terjadi dalam rentang waktu yang berdekatan dalam jarak beberapa bulan.
"Sering kalo di sini. Waktu itu pabrik tinner yang di depan gang juga pernah kebakaran. Malah 2 hari baru padam apinya," ungkap Luthfi.
Luthfi sendiri mencatat kebakaran itu terjadi di komplek pergudangan gudang Dadap, Royal, dan yang terkahir 99.
Meski sering terjadi kebakaran, namun menurutnya belum ada pihak RT atau kelurahan yang datang untuk memberikan semacam penyuluhan atau informasi mengenai penanganan kebakaran.
Hingga saat ini, kepolisian masih terus menyelidiki kebakaran tersebut. Penyelidikan tersebut kini tengah ditangani oleh tim gabungan kepolisian daerah dan Polri.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes. Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono menyebutkan bahwa dari manifes yang ia dapatkan, sedikitnya 46 orang jenazah pekerja telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dan 8 jenazah lainnya baru ditemukan di lokasi kejadian pada Kamis sore.
Sementara itu, 46 pekerja luka-luka kini tengah menjalani perawatan di tiga rumah sakit di Tangerang yaitu RSUD Tangerang, RS. Mitra Husada, dan RS. BUN. Dari keterangan yang didapatkan Argo, pabrik milik PT. Panca Buana Sukses yang terbakar itu mempekerjakan 103 orang pekerja.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Argo di Jl. Raya SMPN 1 Kosambi, Kabupaten Tangerang pada Kamis (26/10/2017).
"Hingga pada pukul 17.00 ini, dari manifes yang kita dapatkan bahwa ada 103 pekerja. Kemudian dari 103 pekerja itu dengan adanya ledakan ini yang sakit luka bakar maupun tergores dan sebagainya itu ada 46. Sekarang ada di tiga rumah sakit, yaitu RSUD Tangerang, RS. Mitra Husada, dan RS. BUN. Tentang data per rumah sakit sedang didata oleh anggota di sana," ungkap Argo.
Menurut keterangan warga setempat, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Kejadian tersebut berawal dari sebuah ledakan di bagian pembuatan kembang api.
Akibat ledakan itu, tampak rangka atap bangunan baja ringan di bagian luar dekat pagar bengkok-bengkok dan atap asbesnya bolong.