News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pernikahan Putri Jokowi

Putri Jokowi Menikah pada Hari 'Luhur Sumur Sinaba', Apa Artinya?

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menikahkan Putrinya Kahiyang Ayu (kanan) dengan Bobby Nasution (kedua kanan) disaksikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (keempat kiri), dan Ketua MUI Ma'ruf Amin (keempat kanan) sebelum ijab qabul di Gedung Graha Saba, Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/11/2017). Prosesi pernikahan putri Presiden Joko Widodo Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution berlangsung khidmat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Ikrar paling sakral

"Ijab adalah yang paling sakral, hanya beberapa detik, (pengantin pria mengucapkan) 'aku terima nikahnya... Inilah yang dicari si laki-laki mengucapkan ikrar pada jam tertentu," kata Sugiyatno.

"Calon pengantin laki dan perempuan dilihat tanggal lahirnya dan dicari (tanggal) akad nikahnya jam berapa....Diminta jam sekian harus siap (selesai) jam sekian."

"Ada tenggang waktu misalnya dari jam sembilan sekian menit sampai jam 11 sekian menit. Waktu dua jam bagus untuk ikrar akad nikah karena diharapkan seorang manusia ikrar kepada Tuhannya untuk akad nikahnya," tambahnya.

"Jadi dalam pernikahan ada pemandu yang mengarahkan menit-menit pernikahan."

Akad nikah menghadap ke barat.

"Karena kehidupan dari timur ke barat, matahari terbit dari timur dan terbenam di barat, maka agama apapun juga kalau orang Jawa saat akad nikah menghadap ke barat," kata Sugiyatno.

Arah datang pengantin pria dari selatan.

"Sebaiknya datang dari selatan ke utara, maka (untuk calon suami Kayihang) dicari hotel di selatan rumah pengantin perempuan."

"Kalau datangnya keliru kan jadi satrio wirang, laki laki yang memalukan atau tak bisa bertanggung jawab."

Bila mempelai pria rumahnya di utara juga misalnya, maka rombongan harus berputar terlebih dahulu ke selatan atau meminjam rumah kerabat sebagai tempat kerabat.

Sugiyatno juga mengatakan waktu berhubungan sebagai suami istri juga ada panduannya dalam budaya Jawa.

"Waktu kumpul (berhubungan seks) dengan istri, dihindari pada hari tertentu karena berakibat anaknya akan gini-gini, ini ada panduannya dan ini diyakini oleh orang Jawa."

Budayawan Jawa ini mengatakan banyak sekali contoh yang berujung buruk bagi yang meyakini perhitungan lewat kalender ratusan tahun ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini