TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan hasil pendalaman penyidik menemukan bahwa kelompok penyebar ujaran kebencian, Saracen memiliki agenda besar pada Pemilihan Presiden RI (Pilpres) pada 2019 mendatang.
"Kemungkinan seperti itu (untuk Pilpres 2019) karena sudah ada niatnya disampaikan untuk Pilpres 2019," ujar Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber, Kombes Irwan Anwar, kepada wartawan di Kantor Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2017).
Agenda besar tersebut diantaranya dengan membuat puluhan ribu akun Facebook yang akan digunakan untuk menyebarkan ujaran kebencian.
Ribuan akun tersebut didapatkan pimpinan Saracen, Jasriadi, dengan cara meretas akun milik orang atau akses ilegal.
Baca: Puluhan Warga Mengaku Tidak Tahu Identitasnya Dicatut Kelompok Saracen di Facebook
Kasus ini mencuat setelah seseorang di Depok melaporkan kepada polisi, akun Facebook-nya diretas oleh Jasriadi.
Cara termutakhir yang digunakan oleh Jasriadi adalah dengan membuat akun mencuri data identitas milik orang lain untuk lolos verifikasi Facebook.
Bahkan Irwan mengungkapkan bahwa puluhan ribu akun Facebook telah dikuasai oleh Saracen.
"Banyak. Malah sudah puluhan ribu yang digunakan (untuk menyebarkan ujaran kebencian)," ungkap Irwan.
Seperti diketahui, Jasriadi memiliki keahlian melakukan pemulihan terhadap akun anggotanya yang diblokir oleh Facebook.
Dirinya juga membantu membuatkan akun Facebook asli, semianonim maupun anonim.
Jasriadi diketahui memiliki 11 akun email dan enam akun Facebook yang digunakan untuk membuat sejumlah grup di Facebook