TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal di Jalan Permata Berlian, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017) malam.
Namun, masyarakat tidak langsung mempercayainya begitu saja. Menurut psikolog Elizabeth Santosa, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Setnov sudah tidak ada.
"Tingkat kepercayaan masyarakat pada Bapak (Setya Novanto) ini sangat kurang ya, bisa dibilang sudah tidak ada," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (17/11/2017).
"Karena dari awal tidak pernah konsisten dengan kata-katanya dan sering berbohong. Jadi masyarakat yang tidak bisa percaya lagi itu adalah sikap yang wajar," sambungnya.
Menurut pantauan Elizabeth, masyarakat melalui sosial media sudah mengeluarkan kata-kata yang menyindir ataupun menyinggung Setnov.
"Saya tidak bisa mengatakan dia (Setnov) ini maling ring, tapi bisa saya lihat dari cuitan netizen di Twitter mereka sudah mengeluarkan agresi verbal, sarkasme yang artinya negatif," tuturnya.
Baca: Daftar Mobil Bekas di Bawah Rp 150 Juta yang Sanggup Tembus Banjir
Elizabeth mengatakan, ada dugaan ini hanya strategi yang disepakati hukum untuk menghindar.
"Saya kurang setuju dalam hal ini kita terlalu cepat mengambil kesimpulan, karena alasan dan motif orang bermacam-macam. Bisa saja ini murni kecelakaan atau hanya strategi hukum yang sudah direncanakan, kan tidak ada yang tahu," ulasnya.
Menurut Elizabeth, jika benar strategi hukum, ini sangat mengganggu proses yang seharusnya berjalan.
"Jika benar ini hanya strategi, berarti ada kecacatan di sistem hukumnya, perlu dikaji lagi. Namun saya percaya hukum yang bijak bisa mengambil langkah yang tepat. Pasti bisa," tambahnya.