Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Prajurit dari satuan-satuan elit TNI AD yang ikut dalam operasi pembebasan sandera di Tembagapura, Mimika, Papua, mendapatkan Kenaikkan Pangkat Luar Biasa (KPLB).
Hal itu dikatakan Pangdam Chendrawasih, Mayjend TNI. George Elnadus Supit.
"Yang KPLB adalah yang langsung ke sasaran menyelamatkan sandera," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com.
Operasi pembebasan warga Desa Kimbley dan Binti di Tembagapura yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), dilakukan oleh 83 prajurit pilihan TNI AD.
Mereka antara lain terdiri dari 13 orang anggota Kopassus TNI AD, 30 orang dari Yonif 351/Raider, 20 orang dari Ton Taipur, Kostrad TNI AD, da 20 orang dari Yonif 754/ENK.
Selain itu operasi tersebut juga dibantu oleh anggota Polri. Total anggota TNI - Polri yang terlibat dalam operasi tersebut mencapai sekitar 200 orang.
Namun yang menyambangi lokasi penyanderaan untuk melakukan pembebasan, adalah sebanyak 53 orang. Menurut Pangdam Chendrawasih, merekalah yang mendapatkan KPLB.
"Jadi ada yang KPLB, ada yang prioritas sekolah," katanya.
Upacara KPLB dipimpin langsung oleh Panglima TNI. Jendral TNI. Gatot Nurmantyo. Lokasi yang dipilih untuk menggelar upacara tersebut, adalah bekas markas KKB di Tembagapura, yang pada Jumat lalu, dalam waktu 78 menit berhasil dikuasai oleh prajurit TNI.
Upacara tersebut juga dihadiri Pangdam Chendrawasih, serta Kapolda Papua, Irjen Pol. Boy Rafly Amar.