TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam diskusi Women’s Business Growth Summit di Jakarta, yang diselenggarakn WEConnect International bersama Freeport-McMoRan Foundation terungkap beberapa tantangan perempuan pemilik bisnis di Indonesia dan negara lainnya.
Tantangan tersebut di antaranya perempuan pemilik bisnis tidak memiliki akses yang setara terhadap peluang pasar yang ada.
Setiap tahunnya, anggota korporat WEConnect melakukan pembelian barang dan jasa senilai lebih dari satu trilyun dolar.
Dari jumlah tersebut, kurang dari satu persennya tertuju pada usaha-usaha yang dimiliki perempuan.
“Secara global kepemilikan bisnis oleh perempuan berada di proporsi sepertiga, namun sangat sedikit dari bisnis tersebut yang mampu menjalin transaksi penjualan kepada korporasi dan lembaga besar dan juga kepada lembaga pemerintahan," ujar CEO & Co-Founder WEConnect International, Elizabeth Vazquez, dalam rilis yang diterima.
Untuk itu, pihaknya berusaha mendukung perempuan untuk dapat berpikir lebih kreatif dan meraih kesempatan yang setara untuk berkompetisi dalam meraih peluang usaha dengan korporasi besar.
Baca: Kawasaki Luncurkan Seri Retro Klasik W175, Begini Penampakannya
Dala, acara tersebut menghadirkan lebih dari 65 peserta.
Peserta terdiri dari pemilik bisnis perempuan, perwakilan korporasi yang berkomitmen untuk membeli dari perusahaan supplier yang dimiliki perempuan.
Serta perwakilan lembaga pemerintah dan asosiasi industri.
Baca: WEConnect dan Freeport McMoRan Gelar Pertemuan Untuk Kembangkan Bisnis Milik Perempuan Indonesia
Mereka duduk bersama untuk mendiskusikan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan akses pasar bagi bisnis-bisnis yang dimiliki perempuan pada rantai nilai baik domestik dan internasional.
“Kami meyakini bahwa peluang bisnis yang diciptakan dengan mempertimbangkan kebutuhan perempuan secara spefisik, seperti halnya pertemuan hari ini, akan mengundang partisipasi dari lebih banyak perempuan di berbagai negara, meningkatkan kapasitas pendapatan mereka dan, pada akhirnya mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan keberlanjutan”, kata Vazquez.
Vazquesz memaparkan, kerjasama dengan Freeport McMoRan Foundation didasari komitmen yang sudah berlangsung lama dalam mendukung bisnis yang dimiliki perempuan di beberapa negara.
Melalui acara tersebut diharapkan perempuan pemilik bisnis dapat memperoleh benefit dari terbangunnya jejaring profesional di antara sesama mereka dan juga jejaring dengan korporasi besar yang nantinya akan melakukan transaksi bisnis dengan para pemilik bisnis tersebut.
Ia menegaskan, para perempuan pemilik bisnis di masa mendatang diharapkan mampu menjadi motor utama penggerak pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
Menurutnya hal tersebut tidak akan terwujud bila negara tidak mengambil langkah strategis dalam melibatkan dan memberdayakan separuh dari populasi perempuan.
Karena, banyaknya wirausaha perempuan yang terdidik serta berdaya juang tinggi, merupakan potensi tersendiri untuk dikembangkan dan diberdayakan lebih lanjut.