Kata dia, forum harus menjawab apakah Setya Novanto masih menjadi ketua umum Golkar yang sah atau tidak?
"Sekarang dijawab dulu, Pak Setya Novanto masih ketua umum sah atau tidak?" suara dari dalam ruangan terdengar disambut dengan tepuk tangan yang lain.
Tidak ada pengurus Golkar yang bersedia mengonfirmasi siapa saja menggebrak meja. Ketua DPP Golkar, Zainudin Amali menjelaskan tidak ada gebrakan meja seperti yang terdengar dari depan ruang rapat.
Dia menjelaskan suara itu berasal dari piring dan gelas yang sempat terjatuh. Suasana di dalam ruangan, kata dia, sangat cair.
"Ah salah dengar kali. Itu cuma gelas saja kok. Kita sangat cair di dalam. Ketawa-ketawa. Enggak ada itu gebrak-gebrak meja," kata dia.
Sementara Ketua DPP Golkar lainnya, Agus Gumiwang mengatakan suasana saat rapat sangat dinamis. Perbedaan dan perdebatan dari pengurus dianggap sebuah kewajaran.
"Ada perdebatan keras, ada. Tapi, masing-masing punya perbedaan, perdebatan dan punya persepsi sendiri, saya kira masih wajar. Caranya masih tetap demokratis," ucapnya.
Dia juga menyampaikan hingga berita ini ditulis, agenda pertama rapat pleno, yakni perlu atau tidaknya pelaksana tugas ketua umum, masih terus dibahas. Belum sampai pada agenda selanjutnya yaitu pembahasan ketua DPR dan juga wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
"Belum, belum sejauh itu. Pembahasan masih seputar perlu atau tidaknya pelaksana tugas ketua umum," jelasnya.