Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minat studi pelajar Indonesia ke Inggris tidak berdampak dengan keputusan negara tersebut keluar dari Uni Eropa pada tahun lalu atau dikenal dengan Brexit.
Direktur British Council Indonesia, Paul Smith mengatakan, persoalan Brexit tidak mempengaruhi beasiswa yang diberikan pemerintah Inggris untuk mahasiswa di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
"Beasiswa ada di pemerintah Inggris, dan di Jakarta ditangani oleh keduataan Inggris, mengenai jumlah pemberian beasiswa dalam dua tahun terakhir meningkat, Brexit tidak membuat turun beasiswa justru bertambah," tutur Paul di Jakarta, Minggu (26/11/2017).
Baca: Perwakilan Tiongkok Kunjungi Taman Safari Bogor, Istana Panda Siap Dibuka untuk Umum
Baca: 3 Fakta Hakim Kusno yang Pimpin Praperadilan Setnov Jilid II, Sering Tangani Kasus Besar
Selain nilai beasiswa dari Inggris, minat mahasiswa untuk datang belajar ke negara tersebut juga terus mengalami peningkatan, sehingga hal ini menandakan persoalan Brexit tak berdampak untuk mahasiswa untuk kuliah di Inggris.
Tercatat, sepanjang semester pertama tahun ini, UK Visas and Immigration (UKVI) telah merilis hampir 3 ribu visa untuk pelajar Indonesia.
Menurutnya, berdasarkan data British Council Higher Education Student Data (HESA) pada tahun akademik 2014/2015, terdapat 2.950 mahasiswa Indonesia yang kuliah di Inggris.
"Tahun akademik 2015/2016, mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Inggris meningkat jadi 3.445 orang," ucap Paul.
British Council pada hari ini menggelar pameran pendidikan Inggris di Hotel Pulman, Thamrin, Jakarta, dengan menghadirkan berbagai institusi pendidikan tinggi asal Inggris, seperti Birmingham City University, University of London Internasional Programmes, The University of Hull, Lancaster University Management School, dan lain-lainnya.