News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Survei Poltracking, Muncul Nama Budi Gunawan Kandidat Pendamping Jokowi di Pilpres 2019

Editor: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Lembaga Survei Poltracking menjaring presepsi masyarakat mengenai tokoh yang cocok mendampingi Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Salah satu nama yang disurvei yakni Kepala Badan Intlijen Negara (BIN), Budi Gunawan.

Poltracking menggelar survei tersebut pada 8 - 15 November lalu, di 34 provinsi terhadap 2.400 responden, dengan margin or errornya mencapai plus-minus 20 persen.

Dalam survei terbuka, nama Budi Gunawan tidak muncul.

Pada survei itu mayoritas responden, atau 13,9 persen menyebut nama Wakil Presiden RI. Jusuf Kalla, kemudian posisi kedua Panglima TNI. Jenderal TNI. Gatot Nurmantyo.

Nama Budi Gunawan pertama kali muncul melalui survei yang dilakukan semi terbuka, yakni surveyor menyajikan nama-nama kandidat.

Baca: Gereja Kristus Raja Pejompongan, Kolaborasi Seniman Katolik, Muslim, Hindu dan Budha

Dalam survei itu Gatot Nurmantyo dipilih oleh mayoritas responden, yakni 8,3 persen, diikuti dengan mantan Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudoyono (AHY) dengan eletabilitas 7,7 persen, lalu Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil dengan 6,5 persen.

Nama Budi Gunawan di survei itu muncul di urutan 14, dengan elektabilitas 0,8 persen.

Elektablitiasnya lebih tinggi dibandingkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang cuma 0,5 persen dan Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani yang cuma 0,3 persen.

Baca: Ini 4 Tuntutan GMPG dalam Munaslub Partai Golkar

Survei serupa juga digelar Poltracking, dengan kandidat yang terbatas hanya 20 nama.

Dalam survei itu nama Budi Gunawan muncul di urutan 12 dengan elektabilitas 1,1 persen.

Elektabilitasnya melampaui Cak Imin yang hanya 1,0 persen, dan Puan Maharani yang hanya 0,6 persen.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini