Poltracking juga melakukan survei serupa dengan kandidat yang dibatasi hanya 10 nama.
Dalam survei itu nama Budi Gunawan muncul di urutan ke 6, dengan elektabilitas mencapai 2,0 persen, di atas Cak Imin yang hanya 1,8 persen, dan Puan Maharani yang mencapai 1,2 persen.
Di survei itu, Gatot Nurmantyo mendapat urutan pertama dengan 13,7 persen, dan AHY di posisi kedua dengan 13,2 persen.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menyebutkan bahwa nama-nama yang diajukan ke responden melalui survei semi terbuka, di dapat dari penjajakan di tahap pra survei.
Pada tahap tersebut pihaknya menggelar riset, mempertimbangkan hasil survei sebelumnya, serta bertanya langsung ke elit-elit partai.
"Nama tersebut termasuk pak Budi Gunawan, Cak Imin, Puan Maharani, itu ada di lembaga survei yang tentu bbisa dipercaya," ujar di acara pemaparan hasil surveinya, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2017).
Proses pra survei itu, membuat nama Budi Gunawan bisa muncul.
Walaupun dalam karirnya lima tahun terakhir, Jenderal Polisi bintang empat yang sempat mengalahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di sidang praperadilan itu jarang memberikan keterangan resmi ke media.