TRIBUNNEWS.COM, KARANGASEM - Letusan Gunung Agung terus mengeluarkan abu vulkanik. Pantauan Minggu (25/11), semburan abu telah mencapai puluhan kilometer, meliputi wilayah Karangasem dan Kabupaten Klungkung.
Tebalnya abu vulkanik menutupi sinar matahari, sehingga menyebabkan langit terlihat lebih gelap dari biasanya. Hujan abu vulkanik sesungguhnya mulai turun sejak letusan pertama pada Selasa (21/11/2017) lalu.
Desa-desa di sekitar gunung dalam rentang waktu beberapa hari terakhir terus diguyur hujan abu.
Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menghimbau agar warga dalam beraktivitas tetap menggunakan masker. Bahkan dalam kondisi tertentu, warga diminta tetap berada dalam rumah.
"Kalau abunya sudah sangat tebal sebaiknya tetap berada dalam rumah," kata Kasubid Mitigasi PVMBG I Gede Suantika.
Baca: Maaf, Bandara Lombok Tutup Sementara Sampai Pagi Ini karena Gunung Agung Meletus
Sementara itu, sejauh ini Gunung Agung belum mengeluarkan awan panas. Status Gunung Agung masih berada pada level III (siaga).
PVMBG terus melakukan pemantauan dan analisis aktivitas vulkanik. Rekomendasi juga tetap, yaitu agar tidak melakukan aktivitas apapun di dalam radius 6 kilometer ditambah perluasan sektoral sejauh 7,5 kilometer ke arah utara-timurlaut, tenggara dan selatan-baratdaya.
Reporter: Robinson Gamar
Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com dengan judul: Semburan Abu Vulkanik Gunung Agung Capai Puluhan Kilometer, Langit Pun Gelap