TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dukungan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kepada Airlangga Hartarto untuk menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar dianggap rasional.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin.
"Itu pilihan yang rasional dan untuk kebaikan Golkar. Saya pikir itu yang menjadi pemikiran dari Pak JK. Airlangga kan selama ini jadi menterinya Jokowi dan JK. Jadi lebih dekat dengan Jokowi dan JK, peluangnya lebih besar," ujar Ujang, Rabu (29/11/2017).
Airlangga, kata Ujang, dinilai memiliki risiko paling kecil terkena kasus hukum.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta ini pun menyampaikan bahwa Airlangga memiliki kriteria yang dibutuhkan oleh Golkar.
"Lantaran tidak pernah berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan, dan Kepolisian, itu diyakini JK menjadi nilai tambah tersendiri bagi Airlangga. Airlangga itu kaya, santai, cerdas, muda, dan kecil risiko kena kasus hukum. Ia merupakan pengganti Novanto yang tepat untuk Golkar," imbuhnya.
Baca: Adu Kuat Idrus Versus Airlangga Rebut Posisi Ketua Umum Golkar
Kader Partai Golkar dr Christian R Parinsi menilai, yang lebih tepat menggantikan Setya Novanto adalah Zainuddin Amali.
Zainudin Amali dinilai memenuhi kriteria sebagai Ketua DPR RI pengganti Setya Novanto.
"Jika akhirnya Pak Novanto diberhentikan, maka DPP Partai Golkar patut mempertimbangkan Zainudin Amali. Dia layak meneruskan jabatan Ketua DPR RI sampai berakhir masa bakti keanggotaan DPR ini," kata Christian.
Alasan lain yang dianggap tepat memilih Zainudin Amali karena track recordnya. Riwayat politiknya selama ini menurut Christian relatif bersih atau tidak pernah berurusan dengan aparat penegak hukum karena kasus korupsi.
"Saya kira dia bersih, rekam jejaknya sebagai politisi membuktikan dia aman sehingga kepemimpinannya tidak akan bermasalah," lanjutnya.
Mirwan Bz Vauly, inisiator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) mengaku tak terlalu ingin berfokus kepada nama-nama yang dirumorkan mengisi posisi Setya Novanto ke depannya.
Baca: Mugiyanto Sempat Mengimami Salat di Masjid Sebelum Tubuhnya Hanyut Terbawa Arus Banjir
Ia hanya fokus atas pernyataan Wapres Jusuf Kalla kepada Airlangga Hartarto.
"Saya kira tidak sulit memaknai komentar Pak JK soal calon yang cocok buat ketua umum Partai Golkar. Jika Pak JK menyebut nama Airlangga Hartarto berarti itu sudah pilihan beliau," ujar Mirwan.
Mirwan mengungkap bahwa JK dari dulu adalah seorang politisi yang simpel, tangkas, solutif, sportif dan tidak pernah rumit.
Kata yang diucapkan JK, jelas Mirwan, selalu sama dengan perbuatannya. Oleh karena itu, Mirwan mengatakan bahwa itulah pilihan dari JK terkait Ketua Umum Partai Golkar ke depannya.
Mirwan menegaskan, bagi generasi muda Golkar yang paling utama adalah DPP Partai Golkar kembali menjadwalkan rapat pleno partai.
"Selain itu mengambil sikap tegas untuk segera mengagendakan musyawarah nasional luar biasa, berikut menentukan jadwal rapat pimpinan nasional (rapimnas) untuk mendapatkan persetujuan pimpinan daerah," imbuhnya.
Mengingat tenggat waktu menuju berbagai event politik semakin sempit, Mirwan menilai penting bagi seluruh keluarga besar Partai Golkar segera menguatkan legitimasi kepemimpinan tertinggi partai melalui Munaslub.
"Setelah semua itu dilaksanakan, baru kita kembali bersama-sama bekerja memenangkan cita-cita partai," kata dia. (tribun/dit/why/yat)