TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto, menjadi calon tunggal yang diajukan Presiden Joko Widodo sebagai pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo, selaku Panglima TNI.
Presiden Jokowi menilai Hadi Tjahjanto memiliki bekal untuk membawa TNI ke arah lebih profesional.
"Saya meyakini beliau memiliki kemampuan dan kepemimpinan yang kuat dan bisa membawa TNI ke arah yang lebih profesional, sesuai dengan jati dirinya, yaitu tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional," ujar Presiden disela-sela peninjauan Jalan Tol Soreang-Pasir Koja, Kabupaten Bandung, Senin (4/12/2017).
Penunjukan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI ternyata sudah diprediksi sejak lama oleh warganet.
Bahkan tak lama sejak Jenderal Gatot Nurmantyo bicara soal masa jabatannya jelang aksi 112 lalu, nama Hadi Tjahjanto banyak disebut netter sosok yang paling berpeluang menggantikannya.
Pada Februari misalnya, akun Twitter @BangPitung_AJW sudah menebak bahwa Hadi Tjahjanto sebagai sosok paling berpeluang.
Tiga bulan lalu, kicauan dari akun Twitter @kurawa tentang manuver Jenderal GN juga ramai dibahas warganet.
Di dalam kultwitnya ia memprediksi Hadi Tjahjanto sebagai sosok pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo.
Bahkan ia menebak, presiden sudah menyiapkan pengganti Gatot Nurmantyo sejak dua tahun lalu.
Dalam kultwitnya saat itu @kurawa mengungkapkan keheranannya atas karir Hadi Tjahjanto yang melejit hanya dalam kurun waktu 3 tahun.
Ini Profil Marsekal Hadi Tjahjanto
Marsekal Hadi Tjahjanto dipilih sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang memasuki masa pensiun.
Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi terkenal setelah membongkar kasus korupsi di Kementerian Pertahanan, seperti kasus pengadaan pesawat dan helikopter Kemenhan.
Dilansir Wikipedia, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto lahir di Malang, Jawa Timur pada 8 November 1963.