News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mensos: Peran Relawan Signifikan Dalam Penanggulangan Bencana

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bertempat di halaman pendopo Pacitan, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, melepas Tim Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial, Jumat (8/17/2017). Ini merupakan bagian dari dimulainya Bulan Bakti Kesetiakawanan Sosial sebagai penanda dimulainya rangkaian Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dimulai dari Kabupaten Pacitan.


TRIBUNNEWS.COM, PACITAN - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi signifikansi peran relawan dalam penanggulangan bencana alam dan bencana sosial di Indonesia, baik tahap kesiapsiagaan maupun layanan saat dan paska bencana.

"Apresiasi dan hormat saya kepada para relawan yang telah mendedikasikan waktu dan tenaga serta jejaringnya dalam semua proses penanggulangan bencana. Saya mohon semua elemen relawan terus menjaga solidaritas dan kesetiakawanan sosial serta menebarkannya di lingkungan sekitar dan mengajak partisipasi masyarakat menjadi relawan-relawan di berbagai bidang," tutur Mensos saat menyampaikan arahannya pada Peringatan Hari Relawan Sedunia di Pendopo Kabupaten Pacitan, sekaligus peluncuran dimulainya Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS) sebagai rangkaian Hari Kesetiakawanan Sosial yang puncaknya jatuh pada tanggal 20 Desember 2017 di Surabaya, Kamis malam (7/12).

Dihadapan sekira 1.000 relawan, Khofifah mengungkapkan solidaritas dan kesetiakawanan penting untuk membangun kesadaran publik mengenai pentingnya relawan mengatasi masalah-masalah sosial yang ada dalam rangka pengembangan praktek kemanusiaan berbasis kerelawanan.

"Sejarah mencatat NKRI dijaga dan dikawal oleh para relawan. Indonesia berhasil meraih kemerdekaan atas peran relawan dimana rakyat bahu-membahu bersama seluruh komponen bangsa melawan penjajah. Semua bersatu padu dengan semangat kesetiakawanan sosial yang tinggi untuk satu tujuan yakni kemerdekaan Indonesia. Setelah itu kerelawanan sangat penting untuk menjaga kemerdekaan yang telah kita raih," papar Khofifah serius.

Peringatan Hari Relawan Internasional yang kedua tahun ini dilaksanakan di Kabupaten Pacitan untuk mengapresiasi ribuan relawan yang tengah membantu warga Pacitan yang terdampak banjir dan longsor tanggal 29 Nopember lalu. Mereka berasal dari berbagai daerah, institusi dan profesi. Mereka membersihkan sisa-sisa lumpur dan kotoran paska banjir 29 November lalu, layanan kesehatan, air bersih, perlengkapan sekolah, dan lain-lain.

Relawan dari unsur Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kemensos bersama relawan dari berbagai unsur dan warga bahu-membahu membersihkan lumpur, kayu-kayu dan bebatuan yang masih menumpuk di rumah-rumah warga dan daerah terparah akibat banjir. Juga di pesantren, di antaranya Pondok Pesantren Termas, pesantren Al- Anwar, Desa Mlati, Ploso Kidul, Ploso Lor dan titik terdampak lainnya.

"Kegiatan ini merupakan dukungan relawan dari seluruh Indonesia untuk membantu meringankan beban paska bencana di Pacitan. Semoga yang kita lakukan dapat menjadi pengobat bagi masyarakat Pacitan agar segera pulih dan bangkit kembali," ujar Khofifah.

Untuk itu secara khusus Mensos mengucapkan terima kasih kepada relawan yang sudah membaktikan dirinya membantu masyarakat terdampak. Kita selalu menjaga jangan sampai terjadi demotivasi akibat musibah yang menimpa mereka.

"Terima kasih pula kepada perwakilan United Nation Volunteers yang hadir di tengah-tengah para relawan Indonesia dan memberi semangat serta sapaannya," kata Mensos.

Program Officer UN Volunteers Miyeon Park mengungkapkan rasa bahagianya bisa bertemu dengan relawan Indonesia dan bertukar pikiran tentang penanganan kebencanaan.

Ia mengatakan UN Volunteers memberi perhatian khusus dalam bencana alam banjir dan tanah longsor di Pacitan, memahamk kesulitan yang dialami warga dan upaya pemulihan di kabupaten tersebut.

"Bencana alam bisa terjadi kapan saja. Hari ini kita menjadi relawan, tapi mungkin di lain waktu kita menjadi korban. Maka itu perlu kita menjalin kerja sama yang baik, meningkatkan solidaritas kemanusiaan dan bekerja keras bersama dalam rangka menyelesaikan permasalahan bencana alam," ujar Miyeon.

Oleh karena itu, lanjutnya, UN Volunteers terus memberi dukungan kepada relawan di Asia, Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini