Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jabatan Panglima TNI sudah diserahterimakan Jenderal Gatot Nurmantyo kepada Marsekal Hadi Tjahjanto di Istana Negara, Jumat (8/12/2017) sore.
Gatot tiba 30 menit sebelum upacara pelantikan dimulai didampingi sang istri Nenny Gatot Nurmantyo.
Begitu turun dari mobil, Gatot yang mengandeng Nenny menebar senyum kepada awak media.
Baca: Presiden Jokowi Tepuk Pundak Tiga Kali, Marsekal Hadi Tjahjanto Resmi Jadi Panglima TNI
Sambil berjalan gagah masuk ke Istana Negara, Gatot tidak memberikan pernyataan.
Sebelumnya, KSAL Laksamana TNI Ade Supandi terlebih dahulu datang pada pukul 15.55 WIB.
Lalu, disusul dengan KSAD Jenderal TNI Mulyono pada pukul 16.07 WIB.
Dengan dilantiknya Hadi menjadi Panglima TNI, Gatot kini menjadi perwira tinggi Mabes TNI.
Baca: Marsekal Hadi Tjahjanto: Perasaan Saya Plong Setelah Dua Hari Jalani Proses di DPR
Rencananya serah terima jabatan antara Hadi dengan Gatot bakal dilakukan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (9/12/2017) besok.
Hadi Tjahjanto merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1986.
Dirinya sempat menduduki sejumlah posisi strategis di lingkungan militer.
Baca: Paripurna DPR Setujui Marsekal Hadi Tjahjanto Sebagai Panglima TNI
Antara lain, tahun 2010, Hadi menjabat sebagai Komandan Lapangan Udara Adi Soemarmo.
Setahun kemudian, dia menjabat tugas di luar TNI AU menjadi Perwira Bantuan I/Rencana Operasi TNI dan Sekretaris Militer Kementerian Sekretaris Negara.
Dua tahun setelah itu, Hadi berpangkat Kolonel dan dipercaya menjadi Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional.
Dua bulan menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AU (2013-2015), Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, pada Juli 2015, Hadi ditugasi menjadi Sekretariat Militer Presiden Republik Indonesia Presiden Jokowi dan pangkatnya naik menjadi Marsekal Muda.
Pada bulan November 2016, Hadi dilantik menjadi Irjen Kementerian Pertahanan.
Tiga bulan setelah menjabat sebagai Irjen Kemenhan, Hadi terpilih menjadi KSAU pada 18 Januari 2017.