Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat, Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Kiki Syahnakri menuding Profesor Damien Kingsbury ada di balik gejolak Papua.
Kiki menerangkan, Damien memiliki agenda untuk mendukung lepasnya Papua dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca: Kemenhub Atur Operasional Kendaraan Angkutan Barang Untuk Natal dan Tahun Baru
Mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat ini, menaruh curiga sejak menghadiri seminar di Melbourne, Australia, pada September 2014 lalu.
Seminar membahas penugasan International Force for East Timor (Interfet) pada 1999.
Kiki bersama Brigjen TNI (Purn) Andreas Mere hadir dalam seminar tersebut untuk menjadi pembicara mewakili TNI dan Indonesia.
Baca: Sandiaga: Anggaran OK Oce Rp 82 Miliar Hanya Untuk Pelatihan
Turut jadi pembicara, yakni Damien Kingsbury dari Deakin University Melbourne, PM Timor Leste Xanana Gusmao, dan pembicara dari Thailand, Filipina, serta Australia yang berjumlah 18 orang.
"Saat itu Damien tidak bicara tentang interfet," ujar Kiki di Gedung Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Matraman, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).
Baca: Pembebasan Lahan Baru 22 Persen, Jokowi Berharap Pertengahan 2019 Waduk Ciawi Selesai
Pada saat itu, Damien justru membicarakan hal negatif terkait Indonesia.
"Dia justru bicara hal-hal negatif tentang Indonesia dari pemahaman dia sendiri," ujar Kiki.
Bahkan, Damien mengklaim telah mempunyai blue print (cetak biru) kebijakan Presiden Joko Widodo soal masa depan Papua.
Baca: Sulitnya Mobil Jokowi Keluar Dari Masjid Harakatul Jannah Bogor