TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PolMark Indonesia melakukan survei dengan mencoba kemungkinan-kemungkinan nama yang akan dipasangkan dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
Survey tersebut dilakukan mulai tanggal 13-25 November 2017 dengan menggunakan metode bertahap dimulai dari persiapan, wawancara, quality control, olah data dan pelaporan.
Survey tersebut dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 2600 orang.
Polmark mencoba memasangkan nama Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden.
Hasilnya, Polmark mendapati angka yang sangat signifikan, dimana kedua nama tersebut memperoleh angka lebih dari 10 persen.
"Apabila Joko Widodo dan Prabowo Subianto dipasangkan dalam Pilpres 2019, akan yang didapat sekitar 14,1 persen," kata CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah saat merilis hasil survei di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2017).
Baca: Bekas Dirjen Kemenhub Akui Terima ATM Berisi Rp 2,3 Miliar dari Terdakwa Adi Putra Kurniawan
Lebih lanjut, Eep juga merilis hasil dari nama lain yang mungkin dipasangkan dengan Jokowi dalam pilpres 2019.
Didapati, hasil tersebut yakni Joko Widodo dan Anies Baswedan sebesar 11,0 persen dan Joko Widodo dan Gatot Nurmantyo sebesar 10,9 persen.
Sedangkan, lanjut Eep, apabila Prabowo Subianto dipasangkan dengan Anies Rasyid Baswedan menghasilkan angka cukup tinggi yakni 17,2 persen.
"Prabowo Subianto dengan Anies Rasyid Baswdan ini juga cukup tinggi, yakni 17,2 persen. Masyarakat juga menginginkan nama keduanya berpasangan di Pilpres 2019," kata Eep Saefulloh Fatah.
Nama lain yang diinginkan masyarakat untuk mendampingi Prabowo yakni Gatot Nurmantyo sebesar 10,7 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 10,1 persen.