TRIBUNNEWS.COM, PAPUA BARAT - Dalam acara Peringatan Hari Ibu ke-89 di Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (22/12/2017), Presiden Joko Widodo memperkenalkan sembilan menteri perempuan kabinet kerja kepada warga di sana.
Selain meminta kesembilan menteri perempuan itu maju ke depan, Presiden Jokowi meminta kepada mereka untuk membacakan puisi.
Namun, dari sembilan menteri yang dipanggil, hanya lima menteri saja yang hadir, yaitu Menko PMK Puan Maharani, Menlu Retno Marsudi, Menkes Nila F Moeloek, Menteri LHK Siti Nurbaya dan Menteri PPA Yohanna Yambise.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak hadir dalam acara ini.
Sehingga, Presiden Jokowi meminta seorang warga setempat untuk maju ke depan mewakili menteri perempuan yang tidak hadir untuk membacakan puisi.
Ibu tersebut membuat warga dan tamu yang hadir tertawa ketika Presiden Jokowi meminta dirinya membaca puisi milik Susi Pudjiastuti.
"Jadilah ibu yang tegas, berani menegur bila ada yang salah. Jika perlu, tenggelamkan. Demi keutuhan bangsa," kata ibu tersebut.
Yang membuat warga dan tamu yang hadir tertawa karena ibu tersebut selain membaca dengan terbata-bata, namun ketika menyebut kata 'tenggelamkan', suaranya sangat lantang.
Berikut puisi yang dibacakan para menteri perempuan dan yang diwakili.
"Jadilah ibu yang memperkokoh karakter, memperhalus budi dan mengajarkan tradisi luhur demi kebangkitan bangsa," kata Puan membaca puisi tersebut.
Selanjutnya, Menlu Retno dengan puisinya, "Jadilah ibu yang jujur dan cermat dalam berhitung, cerdas mengelola, anti korupsi demi kemakmuran bangsa."
"Jadilah ibu yang menyayangi dan melindungi generasi masa depan, membangun sesamanya, demi keberlangsungan bangsa," ucap Yohanna Yambise membacakan puisi.
"Jadilah ibu yang merawat, menjaga, dan menyembuhkan, demi keselamatan bangsa," kata Menteri Nila membacakan puisinya.
"Jadilah ibu yang memelihara, menata, menciptakan lingkungan yang nyaman, demi kelestarian bangsa," tutur Menteri Siti membacakan puisinya.
"Jadilah ibu yang tidak segan bekerja, menggali potensi diri, membantu peningkatan pendapatan, demi kemajuan bangsa," kata Ibu tersebut mewakili Menteri Rini.
"Jadilah ibu yang peka dan berempati, selalu mengulurkan tangan untuk memberi pertolongan, demi kesejahteraan bangsa," kutipan puisi Menteri Khofifah yang diwakili oleh seorang ibu warga Papua.
"Jadilah ibu yang jujur dan cermat dalam berhitung, cerdas mengelola, anti korupsi, demi kemakmuran bangsa," kutipan puisi Menkeu Sri Mulyani yang diwakili juga oleh ibu itu.