TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Populi Center menyebut 70 persen masyarakat merasa puas terhadap kondisi perekonomian Indonesia, selama tahun 2017.
Hasil survei tersebut dipaparkan oleh peneliti Populi Center, Nona Evita, dalam diskusi media di Hotel Kartika Chandra, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (20/12/2017).
Baca: Sebut Partai Hanura Paling Adem, Presiden Jokowi: Enggak Pernah Berantem
"Secara keseluruhan, untuk rapor pemerintah dalam angka selama 2017 menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-JK berada pada range 60-70 persen," kata Nona Evita.
Lebih lanjut, Nona mengatakan tingginya kepuasan masyarakat berbanding lurus dengan tingkat elektabilitas Jokowi menjelang Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
Namun, Nona juga mengingatkan, bahwa tingkat kepuasan masyarakat belum tentu akan menghasilakan elektabilitas yang tinggi jelang pemilihan.
Baca: Jokowi Ajak Menko Perekonomian dan Sekjen ATR/BPN Bagi 10.350 Sertifikat Tanah
Ia mencontohkan bagaimana saat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diserang melalui politik identitas atau SARA padahal tingkat kepuasan warga atas kinerjanya saat itu tinggi.
"Ada peningkatan, namun yang harus diantisipasi adalah elektabilitas tingkat kepuasan itu berbanding lurus dengan tingkat elektabilitas, karena dalam Pilgub DKI contohnya tidak berbanding lurus,"
"Nyatanya, ada gap yang besar antara tingkat kepuasan masyarakat dengan Ahok tapi tidak memilih dia lagi. Hal ini terjadi karena ada imbas politik identitas secara keseluruhan," papar Nona Evita.
Baca: Badai hantam Mindanao, kawasan Muslim Filipina, lebih dari 100 tewas
Diketahui, hasil survei Populi Center dilakukan selama bulan November 2017 dengan memberikan pertanyaan kepada 1.200 responden dan dipilih secara acak (multistage random sampling).(*)