Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JEPARA - Perguruan Tinggi dan Science And Technological Parks (STP) di Indonesia diharapkan bisa menghasilkan inovasi yang langsung bisa dimanfaatkan masyarakat, termasuk nelayan.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat menunjungi Marine Science and Techno Park (MSTP) Universitas Diponegoro (Undip) di pantai Teluk Awur, Kabupaten Jepara, Jumat (29/12/2017).
Baca: Ketika Jokowi Bersama Iriana Berjalan Kaki Dalam Gelap Malam Hadiri Acara Nikahan Pegawai Istana
"Kita jangan sama dengan museum. Museum itu adalah apa yang dihasilkan di masa lalu. Kalau perguruan tinggi bangga dengan capaian masa lalu, itu adalah museum," ujar Nasir.
Nasir menargetkan STP di seluruh Indonesia harus langsung dapat mengubah pencaharian masyarakat disekitarnya.
"Bagaimana nelayan berubah dari mencari pencaharian sehari-hari menjadi fokus ke bisnis. Risiko harus kita hitung, supaya masyarakat, jika memanfaatkan, betul betul menambah nilai tambah," ungkap pria alumni Undip itu.
Baca: Sebelum ke Bali , Jusuf Kalla Jadi Saksi Nikah Putri Mensesneg
Nasir juga memberikan tips bagaimana agar MSTP Undip dapat menghasilkan inovasi langsung terap.
"Ada kapal datar dari UI, kita bisa deploy ke sini, untuk diteliti. Kalau di tempat lain sudah ada yang bagus, kita adopt. Kita tidak perlu meriset dari awal," imbuhnya.
MSTP Undip ini ditargetkan dapat menjadi pusat penelitian untuk desalinisasi air laut menjadi air tawar untuk kapal-kapal di Indonesia.
Baca: Jalur Puncak Akan Ditutup Pukul 18.00 Hingga 06.00 Saat Malam Tahun Baru, Ini Imbauan Kakorlantas
Selain itu, urai Nasir, MSTP Undip juga ditargetkan menjadi penghasil belur (induk) udang produksi dalam negeri.
Sehingga penambak tidak perlu impor dari Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat.