TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPP BKPRMI) berharap KH As'ad Humam dijadikan sebagai pahlawan nasional.
KH As'ad merupakan pelopor salah satu metode cepat belajar membaca Al Qur'an, yang populer sebagai metode Iqro.
"BKPRMI menganggap layak (alm) KH As'ad Humam untuk diusulkan sebagai pahlawan nasional karena karyanya menciptakan metode cara cepat baca Alquran 'Iqro' yang telah digunakan tahun 80-an," kata Ketua Umum DPP BKPRMI Said Aldi Al Idrus dalam keterangan tertulis, Minggu (31/12/2017).
Baca: Sepeda Hadiah Jokowi Jadi Trend 2017, Mulai Santri Sampai Raisa
Menurut Said, hasil karya KH As'ad Humam telah digunakan oleh seluruh lmbaga pendidikan Alquran, baik formal ataupun nonformal.
"Di dalam negeri dan luar negri seperti Malaysia, Singapura dan lain-lain," terang Said.
Metode iqro ini, tambah Said, mulai dikenalkan di BKPMI dan BKPRMI pertama kali diacara Pelatihan Manajemen Dakwah (LMD) tahun 1989.
Baca: Ini Daftar Kasus Mangkrak di Polda Metro Jaya, Penyerangan Novel Sampai Dugaan Makar
"Dan dikukuhkan pada Munas ke-5 BKPMI/BKPRMI di Surabaya sebagai Gerakan Nasional Baca Tulis Alqur'an," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Penasihat BKPRMI Idrus Marham mengapresiasi dan mendukung KH As'ad Humam sebagai pahlawan nasional.
"Karena metode iqro sudah dirasakan dampaknya oleh jutaan umat Islam," tukas Idrus.
BKPRMI menggelar safari dakwah akhir tahun dari tanggal 29 Desember 2017 hingga 2 Januari 2018 ke daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Diketahui, KH As'ad Humam lahir pada 1933 dibesarkan dan berkembang dalam kesehajaan dan kecintaan terhadap ilmu.
I'tikad yang besar mengabdi kepada ilmu ia buktikan dengan belajar langsung kepada KH Dachlan Salim Zarkasyi.
Meski tak pernah lulus pen didikan formal, ia putus sekolah, terhenti di kelas dua Madrasah Mualimin Muhammadiyah Yogyakarta, setingkat SMP.
Aktivitas perniagaan mengantarkan kedua tokoh untuk saling mengenal.
As'ad, begitu akrab disapa, adalah pedagang imitasi di pasar Bringharjo, kawasan Malioboro, Yogyakarta. Jiwa berwiraswasta itu ia warisi dari kedua orang tuanya. Dari sinilah As'ad lantas mengenal Metode Qiroati, satu dari sekian metode baca Alquran yang sudah eksis lebih dulu.
Kegigihan dan keuletan As'ad mendorong gagasan-gagasan yang inovatif.
Putra dari H Humam Siradj tersebut menyusun sendiri pola-pola dan teknik belajar membaca Alquran.
Sempat mendapat penolakan dari sang guru, akhirnya ia merangkul para sahabatnya yang tegabung di Angkatan Muda Masjid dan Mushalla (Team Tadarus "AMM") Yogyakarta untuk menyusun sendiri dengan pengembangan penggunaan metode Iqro'.
Syahdan, ide tersebut teralisasikan dengan baik.
Metode ini pun mendapat respons positif dari Muslim Tanah Air, bahkan dampaknya dirasakan nyata secara luas di dunia internasional, terutama kawasan Asia Tenggara.
Metode ini dinilai memiliki banyak kelebihan, seperti kemudahan dan akurasi.