TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara(BSSN) Djoko Setiadi meminta maaf karena pernyataannya sudah menimbulkan kebingungan di masyarakat.
Pernyataan yang dimaksud, dilontarkan Djoko seusai dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kepala BSSN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/1/2018) pagi.
Saat itu, kepada wartawan, Djoko mengaku dirinya tidak mempermasalahkan apabila masyarakat membuat kabar bohong atau hoax yang positif dan membangun.
"Tentu hoax ini kita lihat, ada yang positif dan negatif. Saya imbau kepada kawan-kawan, putra-putri bangsa indonesia ini, mari sebenarnya kalau hoax itu hoax membangun ya silakan saja," kata Djoko.
Baca: Jadi Kontroversi, Kepala Badan Siber Jelaskan Maksud dari Pernyataannya soal Hoax Membangun
"Tapi jangan terlalu memprotes lah, menjelek-jelekkan lah, ujaran-ujaran yang tidak pantas disampaikan, saya rasa pelan-pelan dikurangi," tambah dia.
Pernyataan Djoko itu sontak langsung menjadi perbincangan masyarakat di dunia maya.
Warganet kebingungan mengenai hoax membangun yang dimaksud Djoko.
Tagar # HoaxMembangun menjadi trending topik Nomor 1 di Twitter.
Saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Rabu sore, Djoko masih tetap pada pernyataannya bahwa hoax yang membangun memang ada.
Baca: Dilantik Jokowi, Ini Profil Kepala Badan Siber Djoko Setiadi
Ia menyebut, hoax yang membangun adalah yang memberikan masukan, ide, saran konstruktif kepada pemerintah.
"Kalau menjatuhkan pemerintah, ujaran tidak baik, itu yang kita larang, kita redam. Kalau hoaks yang sifatnya positif, yang mengkritik, itu saya rasa tidak apa-apa," kata Djoko.
Namun, saat dihubungi kembali pada Rabu malam, akhirnya Djoko meminta maaf.