TRIBUNNEWS.COM, ROTE NDAO – Presiden Joko Jokowi meminta meminta Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP) di tahun politik menjaga persaudaraan.
“Pilihlah bupati, walikota, gubernur bahkan presiden yang terbaik. Setelah itu kembali biasa, jangan lagi setelah bertahun-tahun masih membekas,” kata Jokowi ketika menutup Rakornas BaraJP di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (8/1/2018) malam.
Dalam kunjungan dua hari ke NTT, berangkat dari Halim Perdanakusumah Senin pagi, Jokowi melakukan berbagai aktivitas di Kupang, menyerahkan 2.405 sertifikat dan memberi kuliah umum di Universiatas Muhammadiyah di Kupang.
Baca: Polda Metro Jaya Nilai Motor Boleh Melintas di Jalan Thamrin Tidak Efektif
Sore hari Jokowi bertolak ke Pulau Rote, langsung menutup Rapat Kerja Nasional (BaraJP) di Auditorium Pemda Rote.
Selasa (9/1) ini di Rote, Jokowi juga akan menyerahkan sertifikat tanah, memberi Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Ketua Panitia Rakornas BaraJP Viktor Sirait dalam laporan pembukaan mengatakan, Rakornas dihadiri dewan pengurus pusat, 34 pengurus propinsi dan dua pengurus luar negeri (Australia dan Hong Kong).
“Pemilihan lokasi di Rote mempunyai kaitan historis. Pak Presiden telah mengunjungi Sabang (daerah paling barat Indonesia), Merauke (timur), Miangas (utara), kini Rote (paling selatan). Dengan mengunjungi Rote, empat arah sudah lengkap: barat-timur-utara-selatan,” kata Viktor.
Maka frase kita bukan lagi dari Sabang sampai Merauke, tetapi sebaiknya menjadi dari Sabang Merauke Mingas sampai Rote. Dengan kunjungan ke Rote, konsep pembangunan “Indonesia Sentris” telah dimeteraikan.
Baca: Ini Harga Kain Khas Rote yang Dibeli Iriana Jokowi
BaraJP lahir di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung 15 Juni 2013, tempat Soekarno diadili Hindia Belanda dengan pledoi Indonesia Menggugat.
Organisasi ini adalah Relawan Jokowi (presiden) yang pertama, dikenal militan.
Ketua Umum BaraJP Sihol Manullang, mengatakan, keberhasilan Jokowi membangun secara Indonesia Sentris, merupakan prestasi sehingga tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi dalam berbagai survei, selalu tinggi.
"Tingkat kepuasan yang selalu tinggi, harus dimaknai sebagai keinginan masyarakat agar Jokowi kembali memimpin Indonesia untuk perioda ke dua 2019-2024 mendatang,” kata Sihol.
Sihol mengatakan, kesuksesan pembangunan Indonesia Sentris oleh Jokowi, harus pula dimaknai sebagai pengutan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Viktor dan Sihol kemudian menyerahkan hasil Rakornas kepada Jokowi, yang meminta partai pendukung memajukan Jokowi ke perioda ke dua.