News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak

Tiga Syarat Prabowo untuk Calon Kepala Daerah, Salah Satunya soal Dana

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyapa di depan simpatisan dan para kader partai pada Deklarasi pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah (Eramas), di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2018). Paslon tersebut mendeklarasikan diri setelah diusung oleh enam partai, Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, Partai Nasdem, PKS dan Partai Hanura.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Garda 212, Ansufri Idrus Sambo, mengaku mengusulkan sejumlah nama untuk bertarung dalam Pilkada 2018 kepada Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Ketika merespon usulan calon kepala daerah, Prabowo selalu menyampaikan tiga syarat, satu di antaranya soal dana.

"Sistem pencalonan (dari Garda 212) saat mengajukan ke partai, ketika kami ketemu Pak Prabowo, beliau sampaikan tiga syarat," ujar Sambo, dalam jumpa pers di kawasan Kemang, Jakarta, Sabtu (13/1/2018).

Ia menjelaskan Prabowo biasanya menanyakan si calon punya dana berapa. Apakah dana yang calon tersebut miliki cukup untuk ikut bertarung hingga pilkada.

"Satu, Pak Prabowo akan tanya uangnya cukup nggak untuk bertarung? Kalau cukup itu bisa (dicalonkan)," jelas Sambo.

Ia tidak menampik terkait mahalnya dana yang harus disiapkan para calon.

Baca: La Nyalla Gagal Maju Sebagai Calon Gubernur Jatim akibat Tak ada Koalisi

Namun menurutnya, tiap orang yang ingin maju dalam pilkada tentunya harus memiliki dana yang cukup.

"Memang high cost, sangat mahal, orang yang maju pasti harus punya cukup dana karena itu faktanya," kata Sambo.

Sedangkan syarat kedua yang ditanyakan Prabowo yakni seberapa tinggi elektabilitas calon tersebut untuk bisa menang.

"Kedua, bisa menang nggak? Elektabilitas itu harus cukup untuk menang," papar Sambo.

Sedang syarat ketiga, Prabowo menanyakan jika kelak calon tersebut menang, apakah bisa membantunya memenangkan Pilpres 2019.

"Kalau nanti menang, bisa nggak bantu Prabowo jadi presiden," ujar Sambo.

Ia menegaskan selama ini tidak ada mahar yang diminta oleh Prabowo.

Menurutnya, Prabowo pernah menyampaikan mengapa ingin dana itu cukup dan harus ditunjukkan di depan.

Baca: Ribut-ribut Isu Uang Saksi Rp 40 Miliar, Bawaslu Minta La Nyalla Ajukan Bukti

"Karena Pak Prabowo tidak ingin nanti sesudah mengeluarkan SK (surat keputusan dukungan), ternyata orang tersebut tidak mampu mengeluarkan dana pertarungan atau dana pemenangan," katanya.

Dalam kondisi seperti itu Prabowo merasa rugi dua kali, yaitu sudah capek-capek terbitkan SK terus harus capek mencari uang untuk pemenangan.

"Udah gua kasih SK, partai gua kasih dukung dia, terus gua capek lagi nyari uangnya. Gua nggak mau,'" tutur Sambo menirukan Prabowo.

Fasilitator Caleg
Menyinggung soal pengakuan La Nyalla Mattalitti soal duit Rp 40 miliar yang diminta Prabowo, Sambo mengatakan kalau pengakuan itu benar terlalu kecil untuk Pilgub Jatim.

"Katanya disuruh bawa Rp 40 miliar untuk saksi, saya kira Rp 40 miliar itu terlalu sedikit untuk seukuran Jawa Timur," ujarnya.

Ia memberi contoh proses pengajuan seorang saudaranya sebagai calon kepala daerah di wilayah Aceh untuk Pilkada 2018.

Sambo menuturkan dirinya berupaya memenuhi 3 syarat yang diminta Prabowo.

Baca: La Nyalla Laporkan Oknum Politisi Gerindra ke KPK dan Polri

"Kami bikin survei dulu. Kami tunjukkan ini hasil survei. Kami sampaikan peluang menang dalam pilkada," katanya.

Saudaranya itu paling cepat mengantongi SK dukungan dari Gerindra, yaitu 8 Agustus 2017

SK bisa diperoleh cepat karena syarat-syarat yang diminta sudah dipenuhi.

Menurutnya, Garda 212 juga bertindak sebagai fasilitator atau penyalur alumni 212 yang ingin mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dalam Pileg 2019.

Pihaknya akan mengusulkan nama itu kepada empat partai yaitu Gerindra, PKS, PAN, dan PBB.

Pihaknya akan melobi para ketua umum partai-partai tersebut.

Ia mengaku memiliki hubungan dekat dengan para petinggi partai tersebut sehingga nantinya nama yang sudah diseleksi akan langsung diusulkan.

Ditegaskan, yang bakal diusulkan tentunya bukan calon abal-abal.

"Lobi langsung kepada ketua umum. Kami harus memberikan (calon) terbaik, bukan yang abal-abal," ujar Sambo.

Jika calon tersebut memenuhi kriteria yang diinginkan yaitu integritas, elektabilitas, serta kapabilitas, namanya langsung diajukan kepada Ketua Umum Gerindra, PKS, PAN, dan PBB.

Meski begitu pihaknya enggan disebut terlibat politik praktis. (tribunnetwork/fitri wulandari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini