News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korupsi di Kutai Kartanegara

Jam, Sepatu dan Tas Mewah Bupati Rita yang Disita Disebut Ada yang Palsu, KPK Akan Cek Keasliannya

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka kasus suap di Kutai Kartanegara Rita Widyasari bersiap menjalani pemeriksaan gedung KPK Jakarta, Selasa (19/12/2017). KPK memperpanjang masa penahanan Bupati Kutai Kartanegara terkait kasus dugaan suap pemberian izin lokasi untuk keperluan inti dan plasma perkebunan kelapa sawit di Muara Kaman, Kutai Kartanegara kepada PT Sawit Golden Prima. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sederet koleksi barang mewah kesayangannya yang disita oleh KPKdisebut Bupati Kutai Kartanegara nonaktif, Rita Widyasari (RIW) tak semuanya asli.

Penyitaan barang ini terkait dengan kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), dimana Rita ditetapkan sebagai tersangka.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah menjelaskan penyitaan yang disita yakni berupa tas sebanyak 36 buah beragam merk yakni channel, prada, bulgari, hermes, celine, dan lainnya.

Disita pula 19 pasang sepatu dengan beragam merk yakni gucci, lv, prada, channel, hermes, dan lain-lain.

Sebanyak 103 perhiasan berupa emas dan berlian berupa kalung, gelang dan cicin juga disita.

"Jam tangan 32 buah dengan merk gucci, tisot, rolex, richard millie, dior, dan lainnya juga dilakukan penyitaan. Selanjutnya dilakukan pengecekan keaslian dan jika diperlukan penaksiran harga," terang Febri, Jumat (19/1/2018) di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Baca: Tak Semua Tas Mewah yang Disita KPK Asli! Kok Mau Sih Pakai yang Palsu? Ini Jawaban Bupati Rita

Terpisah Rita yang dikonfirmasi soal penyitaan barang-barangnya mengaku tidak seluruh tas Branded miliknya yang disita KPK adalah asli, melainkan ada pula yang palsu.

Soal penyitaan, Rita tidak mempermasalahkan karena barang-barang itu merupakan harta duniawi.

"Biasalah tas cewe, namanya perempuan ya biasa kalau punya tas. Tas saya juga tidak semua asli, ada juga yang palsu," tutur Rita usai diperiksa sebagai tersangka di kasus TPPU, Jumat (19/2/2018) di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Ditanya mengapa membeli tas bukan asli, menurut Rita hal itu adalah sesuatu yang biasa. Dimana rata-rata pasti perempuan pernah membeli tas palsu.

"Ya namanya cewe, tas kan buat action. Dimana-mana banyak juga kok yang palsu. Sudah ya, mohon doanya saja," singkat Rita.

Bupati Kukar Rita Widyasari dan contoh tas mewah Louis Vuitton (TribunStyle.com/ Kolase)

Diketahui KPK menetapkan Rita bersama tangan kanannya Khairudin yang juga Komisaris PT Media Bangun Bersama (MBB) sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Mereka diduga menerima Rp 436 miliar yang merupakan suap dan gratifikasi terkait proyek, perizinan, dan pengadaan lelang barang dan jasa dari APBD selama menjabat sebagai Bupati Kukar periode 2010-2015 dan 2016-2021.

Uang itu lalu ‎disamarkan keduanya dengan membelanjakan sejumlah aset dan barang menggunakan nama orang lain. Khairudin diketahui merupakan pentolan tim 11 yang merupakan tim sukses saat Rita bertarung dalam Pilkada Kukar.

Atas perkara TPPU ini, penyidik turut pula menyita tiga mobil milik Rita, dua apartemen di Samarinda, 40 tas branded, jam tangan, hingga perhiasan.

‎Selain terseret di kasus dugaan gratifikasi dan TPPU, Rita juga menyandang status tersangka di kasus suap dari Henry Susanto Gun (HSG) selaku Dirut PT Sawit Golden Prima senilai Rp 6 miliar sekitar bulan Juli dan agustus 2010.

Uang itu digunakan untuk memuluskan perizinan lokasi untuk keperluan inti dan plasma perkebunan sawit di Desa Kupang Baru Kecamatan Muara Kaman kepada PT Sawit Golden Prima.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini