News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Pengungsi Afghanistan: Sampai di Indonesia Tapi Harus Tertipu Ribuan Dolar AS

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga asing pencari suaka bertahan di trotoar depan Rumah Detensi Imigrasi, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (19/1/2018). Para pengungsi asal Afghanistan, Sudan, Somalia dan negara-negara lain itu telah mengantongi kartu UNHCR menunggu kejelasan untuk mendapatkan kesempatan penempatan sebagai pencari suaka di negara ketiga. (Warta Kota/Alex Suban)

Tak dinyana, kelompok tersebut justru membawa Sapprol ke Indonesia.

"Saya tidak tahu tujuannya kemana, tahu-tahu sudah sampai ternyata dibawa ke Indonesia. Saya menangis karena bingung harus kemana," ucapnya lirih.

Sesampainya di Indonesia, Saprol ditawari penginapan dan makanan oleh seorang pria. Namun orang tersebut meminta 100 Dolar AS sebagai pembayarannya.

Ternyata, orang tersebut membawa Saprol ke Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Di sana dia bertemu dengan banyak orang asal Afghanistan lainnya.

Dari saran sesama orang Afghanistan di Cisarua, akhirnya Saprol pergi ke Rumah Detensi Kantor Imigrasi Jakbar yang berada di Kalideres.

Baca: Di Jalan Sini, ya Cuma Bambang Soesatyo yang Punya Mobil-mobil Keren

Namun, harapan Saprol bisa lebih baik belum jadi kenyataan. Sebab, ia dan puluhan pengungsi asal Afghanistan dan Sudah harus tinggal di trotoar depan rumah detensi tersebut.

Warga asing pencari suaka bertahan di trotoar depan Rumah Detensi Imigrasi, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (19/1/2018). Para pengungsi asal Afghanistan, Sudan, Somalia dan negara-negara lain itu telah mengantongi kartu UNHCR menunggu kejelasan untuk mendapatkan kesempatan penempatan sebagai pencari suaka di negara ketiga. (Warta Kota/Alex Suban) (Alex Suban/Alex Suban)

Kini, ia hanya bisa mensyukuri apa yang terjadi pada dirinya. Ia berusaha bersabar dan mengambil hikmah dari lika-liku hidupnya saat ini.

"Di sini saya senang karena bertemu dengan banyak orang Afganistan yang satu bahasa Pashtun," ujarnya.

Selain bisa segera mendapatkan suaka, Saprol yang sempat bersekolah di kelas 1 SMA itu berharap dapat melanjutkan pendidikannya di Indonesia. (Tribun Network/Fahdi Fahlevi/Coz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini